Operasi Keselamatan Semeru 2025 Dimulai: Terdapat 10 Pelanggaran yang Menjadi Fokus Penindakan

CITILIVE – Kepolisian Resor (Polres) Malang, Polda Jawa Timur, resmi menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025 yang berlangsung mulai Senin (10/2/2025). Operasi ini akan digelar selama 14 hari dengan fokus pada sepuluh jenis pelanggaran lalu lintas yang berkontribusi terhadap tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Malang, terutama menjelang perayaan Idulfitri 1446 H.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., menjelaskan bahwa beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran utama dalam operasi ini antara lain pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus lalu lintas, melebihi batas kecepatan, serta menerobos lampu merah. Selain itu, operasi juga akan menindak pengendara di bawah umur, pengemudi dalam pengaruh alkohol, serta mereka yang tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Selain itu, penggunaan knalpot brong atau tidak sesuai standar teknis, berkendara sambil menggunakan ponsel, dan tidak menggunakan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil juga menjadi perhatian dalam operasi ini,” ujar AKBP Danang saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Polres Malang, Senin (10/2).
Apel gelar pasukan ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Polisi Militer (PM), Satuan Lalu Lintas, serta Dinas Perhubungan (Dishub). Sebagai tanda dimulainya operasi, dilakukan penyematan pita kepada perwakilan personel yang bertugas dalam operasi ini.
Langkah Preventif untuk Menekan Angka Kecelakaan
Kapolres Malang menekankan bahwa Operasi Keselamatan Semeru 2025 merupakan upaya kepolisian dalam menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman.
“Operasi ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih kondusif menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H dan akan berlangsung mulai 10 Februari hingga 23 Februari 2025,” jelasnya.
Meskipun angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur tercatat mengalami penurunan sebesar 12,37 persen, dari 31.991 kasus pada tahun 2023 menjadi 28.033 kasus di tahun 2024, insiden kecelakaan masih menjadi perhatian utama. Salah satu kecelakaan yang menyorot perhatian publik adalah insiden di Kota Batu pada awal 2025 yang melibatkan bus pariwisata, mobil, dan sepeda motor, menyebabkan empat korban meninggal dunia serta puluhan lainnya mengalami luka berat.
Edukasi dan Sosialisasi Sebagai Pendekatan Tambahan
Selain melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas, Polres Malang juga aktif dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai platform, termasuk penyuluhan di sekolah-sekolah serta komunitas pengguna jalan.
Dengan adanya Operasi Keselamatan Semeru 2025, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas sehingga angka kecelakaan di Kabupaten Malang dapat terus ditekan. Kepolisian berkomitmen untuk mengedepankan langkah preventif dan preemtif guna menciptakan lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan. (Ab)