Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
20/10/2025
CITILIVE

Mobile VCT Dinkes Batu Terus Bergerak, Upaya Jemput Bola Turunkan Kasus HIV

rifamahmudah
  • Juli 21, 2025
  • 2 min read
Mobile VCT Dinkes Batu Terus Bergerak, Upaya Jemput Bola Turunkan Kasus HIV

CITILIVE – Dinas Kesehatan Kota Batu terus menggencarkan layanan jemput bola berupa Mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) sebagai strategi kunci menekan angka kasus HIV/AIDS. Langkah ini terbukti berdampak, dengan catatan penurunan kasus signifikan dalam dua tahun terakhir.

Hingga akhir Juni 2025, Dinkes mencatat 38 kasus baru HIV/AIDS, turun dari 92 kasus pada 2024 dan 123 kasus pada 2023. Penurunan tersebut menjadi bukti efektivitas strategi skrining dan edukasi yang menyasar langsung kelompok berisiko. “Penularan HIV di Kota Batu masih banyak disebabkan hubungan seksual tanpa kondom. Karena itu, edukasi dan pemeriksaan dini terus kami galakkan, terutama melalui Mobile VCT,” ujar dr Susana Indahwati, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, saat dikonfirmasi, Minggu (20/7).

Layanan Mobile VCT rutin digelar di lokasi-lokasi strategis seperti pusat oleh-oleh, tempat wisata, tempat kerja, hotel, karaoke, hingga komunitas pekerja rentan. Dalam program ini, warga dapat melakukan pemeriksaan HIV gratis serta mendapat konseling dalam suasana yang aman dan tidak menghakimi. “Kegiatan skrining dilakukan secara berkala setahun sekali di berbagai titik, sementara pemeriksaan HIV di puskesmas dilayani setiap hari.

Semua warga berhak mendapat pemeriksaan setahun sekali,” tambah dr Susan. Berdasarkan data sebaran kasus 2025, penderita HIV/AIDS berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pekerja seks, calon pengantin, ibu hamil, pasien TBC, LSL (lelaki seks dengan lelaki), serta pasangan dari ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Selebihnya berasal dari populasi umum. Dinkes juga menegaskan bahwa pembiayaan layanan HIV/AIDS di Kota Batu sepenuhnya ditanggung dari dana dalam negeri.

“Program kami tidak terdampak pemblokiran dana bantuan luar negeri seperti dari USAID. Obat dan layanan pemeriksaan didanai melalui APBD, APBN, dan Global Fund,” terang dr Susan. Ke depan, Dinkes Kota Batu menargetkan perluasan cakupan edukasi kepada generasi muda dan kelompok populasi kunci sebagai upaya jangka panjang. Dua pendekatan utama promotif dan preventif dinilai krusial untuk menghambat penyebaran HIV secara sistematis dan berkelanjutan. (Ab)