Mini Museum Budaya Tiongkok – Indonesia. Kolaborasi Dies Natalis ke-17 Machung
CITILIVE – Sebagai salah satu universitas ter-hits di Malang Raya, Universitas Machung membawa kolaborasi budaya lagi dalam Dies Natalis yang diusung pada tahun ini (2024). Mengusung tema “Simfoni Budaya Tiongkok-Indonesia” yang dikemas dalam sebuah Festival Pecinan.
Festival Pecinan ini berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 26-28 Juli 2024. Setiap acara yang dihadirkan memiliki ciri khas masing-masing dan tak tertinggal dengan acara yang cukup menarik, yaitu adanya Mini Museum selama Dies Natalis di tanggal 27 Juli.
Mulai dari jam 16.00-21.00 WIB, pameran Mini Museum tetap dipajang untuk para pengunjung festival. Dalam Mini Museum, kita akan menemukan kolaborasi budaya antara Cina dan Indonesia dilihat dari apa yang dipajang.
Mulai dari pakaian khas, alat musik, karya tradisional Tiongkok dan Indonesia. Tak lupa juga, ada pameran mini mengenai karya foto dari mahasiswa Machung selama menempuh kuliah.
Suasana pameran dibalut dengan susana Tiongkok lama dan diiringi lagu Tiongkok selama di ruangan pameran. Pengenalan tarian tradisional Tiongkok-Indonesia juga ada di situ. Pastinya, tetap membawa budaya luhur masing-masing yang ada.
Konsep dekorasi dibuat nuansa Tionghoa yang mana identik dengan warna merah dan dalam penataan barang yang dipajang juga lebih tertata, antara budaya Tiongkok dan Indonesia. Untuk tampilan awal memang menampilkan pajangan dari budaya Tiongkok karena memang disesuaikan dengan tema di awal.
Pastinya, budaya Tiongkok – Indonesia tidak akan kehilangan identitas di masing-masing negara, salah satunya Indonesia. Kebetulan, kunjungan di mini museum untuk umum, jadi tidak terpatok pada mahasiswa maupun civitas Machung saja.
Pameran mini museum bertempat di Basement bawah atau dekat parkiran depan Universitas Machung.
