Menuju Kota Metropolitan, DPRD Kota Malang Tekankan Tata Ruang dan Pemberdayaan Warga Jadi Prioritas
CITILIVE,MALANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kini tengah bersiap menghadapi babak baru dalam arah pembangunan jangka panjang. Kota pendidikan dan wisata ini akan didorong menjadi kota metropolitan sebagai bagian dari pengembangan kawasan strategis nasional di Jawa Timur.
Langkah ini sejalan dengan rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri untuk memperkuat peran kota-kota penyangga di luar Surabaya, termasuk Malang Raya, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah selatan.
Pemkot Malang sendiri mulai menyiapkan sejumlah aspek penting, mulai dari penguatan infrastruktur dasar, tata ruang kota, penataan transportasi publik, hingga peningkatan investasi sektor kreatif dan UMKM. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat sebelumnya menegaskan, status kota metropolitan bukan sekadar predikat administratif, melainkan tantangan untuk menata ulang arah pembangunan agar lebih inklusif dan berkelanjutan.

Di sisi legislatif, DPRD Kota Malang menyatakan dukungan penuh terhadap rencana besar tersebut, sembari menegaskan perlunya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penyampaian pendapat Wakil Ketua Komisi D Suyadi menilai bahwa momentum menuju kota metropolitan harus dimanfaatkan secara strategis dan hati-hati.
“Kota Malang akan segera bertransformasi menjadi kota metropolitan, dan hal itu membawa konsekuensi besar baik dari sisi keuntungan ekonomi maupun tantangan sosial. Karena itu, tata ruang dan pengelolaan lahan harus menjadi perhatian utama,” tegas Suyadi saat rapat paripurna DPRD Kota Malang, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, status kota metropolitan akan memperkuat posisi Malang sebagai magnet investasi baru di Jawa Timur, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor industri kreatif, pariwisata, dan ekonomi lokal. Namun, Suyadi menegaskan, pembangunan harus dikawal dengan kontrol sosial dan kebijakan yang berpihak pada rakyat.
“Akan banyak orang datang membawa investasi, ide, dan peluang. Tetapi di sisi lain, perlu kontrol yang kuat agar pembangunan tetap selaras dengan kepentingan masyarakat Malang,” jelasnya.
Ia menilai dukungan pemerintah pusat dan kementerian teknis menjadi faktor penting untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan layanan publik. Dengan potensi ekonomi, pendidikan, budaya, dan pariwisata yang kuat, Malang dinilai memenuhi syarat sebagai metropolitan baru setelah Surabaya.
Selain menyoroti peluang ekonomi, Suyadi juga mengingatkan pentingnya menjaga identitas dan karakter khas Kota Malang yang dikenal ramah, kreatif, dan berbudaya.
“Kita harus merawat citra Malang sebagai kota berkarakter. Jangan sampai transformasi ini menggerus nilai-nilai lokal yang menjadi kekuatan masyarakatnya,” ujarnya.
Menurutnya, dampak positif dari percepatan ekonomi metropolitan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelaku usaha besar hingga pedagang kecil dan sektor UMKM.
“Begitu banyak potensi yang bisa tumbuh. Ketika roda ekonomi berputar cepat, yang diuntungkan bukan hanya pelaku usaha besar, tetapi juga pedagang kecil, pelaku UMKM, dan sektor kuliner lokal,” tambahnya.
Suyadi juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemkot dan DPRD dalam mengawal kebijakan tata ruang, transportasi, dan investasi, agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya membangun fisik kota, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warganya.
“Status kota metropolitan harus mencerminkan kemajuan yang inklusif. Pemerataan kesejahteraan, bukan hanya pembangunan gedung-gedung megah, adalah ukuran keberhasilan,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga Kota Malang agar tetap bersih, aman, dan berbudaya di tengah geliat modernisasi.
“Mari jadikan Malang bukan hanya kota metropolitan, tapi kota yang berkelas representasi kemajuan, kenyamanan, dan kebanggaan bagi kita semua,” pungkasnya.
Dengan semangat perubahan dan kolaborasi, Komisi D DPRD Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus mengawal arah kebijakan pembangunan agar berpihak pada rakyat, berkelanjutan, dan menjaga jati diri Kota Malang di tengah transformasi menuju kota metropolitan berdaya saing global. (Adv) (Ab/Sh)
