Menteri PKP Tinjau Rusunawa UNITRI Wagir, Dorong Akses Pendidikan Inklusif di Kabupaten Malang

CITILIVE, KABUPATEN MALANG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP) Republik Indonesia Maruar Sirait, S.I.P. meninjau langsung progres pembangunan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) di kawasan Kampus III Agroedupark Wagir, Kabupaten Malang, Jumat (17/10/2025).
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari evaluasi Program Multi Years Contract (MYC) 2024, yang difokuskan untuk menjamin mutu dan keberlanjutan proyek rusun pendidikan di berbagai daerah.
Turut mendampingi, Wakil Bupati Malang Dra. Hj. Lathifah Shohib, Dirjen Permukiman Perkotaan Dr. Sri Haryati, S.Pi., M.Si., serta jajaran pejabat Pemkab Malang, civitas akademika UNITRI, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri Maruar mengapresiasi progres pembangunan rusun yang sudah mencapai 97 persen dan menilai kualitas konstruksinya di atas rata-rata proyek sejenis.

“Pembangunan di sini sudah baik. Ada kamar untuk mahasiswa difabel dan reguler, ini langkah nyata menuju fasilitas pendidikan yang inklusif,” ujar Maruar.
Ia juga menyoroti persoalan teknis kelistrikan dan langsung memerintahkan timnya untuk berkoordinasi dengan PLN.
“Kendala listrik jangan sampai menghambat operasional. Saya sudah minta agar segera ditangani,” tegasnya.
Rusunawa UNITRI Wagir dibangun tiga lantai dengan 43 unit hunian tipe 24 berkapasitas 170 mahasiswi, mayoritas berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti NTT, Kalimantan, dan Papua.

Setiap unit dilengkapi kamar tidur, kamar mandi, dapur bersama, serta ruang komunal yang menunjang kegiatan akademik dan sosial. Desain bangunan juga ramah lingkungan dengan ventilasi alami dan material berkelanjutan.
“Kita ingin anak-anak dari pelosok bisa kuliah dengan tenang dan nyaman. Ini investasi sosial jangka panjang,” kata Maruar. Rektor UNITRI Prof. Dodi Wirawan Irawanto, SE., M.Com., Ph.D. menjelaskan bahwa kawasan Agroedupark Wagir dikembangkan sebagai pusat pendidikan, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Ini wujud nyata visi kami: Pendidikan untuk Semua. Rusunawa ini ditujukan bagi mahasiswi dari keluarga petani dan masyarakat menengah ke bawah,” ujarnya.
Nilai investasi proyek mencapai Rp16,3 miliar, dan diharapkan selesai pada akhir November 2025. Kawasan kampus juga dimanfaatkan sebagai laboratorium lapangan bagi mahasiswa pertanian dan peternakan. Wakil Bupati Malang Dra. Hj. Lathifah Shohib menegaskan bahwa Pemkab Malang mendukung penuh pembangunan rusun mahasiswa sebagai bagian dari peningkatan SDM daerah.
“Program ini sejalan dengan misi kami memperluas akses pendidikan di wilayah pedesaan,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Permukiman Perkotaan Dr. Sri Haryati menilai Rusunawa UNITRI sebagai contoh sinergi antara pemerintah pusat, perguruan tinggi, dan masyarakat.
“Selain meningkatkan kualitas pendidikan, proyek ini juga memberi dampak ekonomi bagi warga sekitar,” katanya.
Kunjungan ditutup dengan doa bersama dan peninjauan seluruh fasilitas rusun. Menteri Maruar menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan contoh konkret pembangunan berkeadilan dan inklusif.
“Ini bukan sekadar bangunan, tetapi rumah bagi generasi unggul Indonesia,” tutupnya.
Melalui proyek ini, Kementerian PKP menegaskan komitmennya memperkuat akses pendidikan tinggi di daerah serta mendukung visi pemerintah dalam pembangunan manusia unggul dari desa hingga perguruan tinggi. (Ab)