Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
15/07/2025
CITILIVE

Menko PMK: Santri Harus Kuasai Bahasa dan Digital, SALUT Pesantren Dibuka di Singosari Malang

rifamahmudah
  • Juli 15, 2025
  • 2 min read
Menko PMK: Santri Harus Kuasai Bahasa dan Digital, SALUT Pesantren Dibuka di Singosari Malang

CITILIVE – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. menegaskan pentingnya penguasaan bahasa dan literasi digital bagi generasi muda, khususnya para santri. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Al-Islahiyah di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (14/7).

Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK secara resmi meluncurkan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) berbasis pesantren, yang menjadi bagian dari transformasi pendidikan tinggi berbasis digital di lingkungan pondok pesantren.

“Bahasa adalah pintu utama ilmu pengetahuan. Di era teknologi seperti saat ini, penguasaan bahasa digital menjadi keterampilan kunci,” ujar Pratikno dalam sambutannya.

Pratikno juga menyoroti peran peradaban Islam dalam sejarah keilmuan dunia. Tokoh-tokoh seperti Al-Khwarizmi, Ibnu Sina, dan Jabir ibn Hayyan telah menjadi pelopor dalam ilmu matematika, kedokteran, dan kimia modern.

“Dulu pemimpin Islam adalah pelopor ilmu pengetahuan. Sekarang, yang menguasai ilmu dan teknologi itulah yang memimpin dunia. Maka peran pesantren harus kembali jadi pusat kemajuan SDM bangsa,” tegasnya.
Dengan total santri nasional mencapai 11,5 juta jiwa, pemerintah melihat pesantren sebagai pusat strategis dalam pembangunan karakter bangsa. Menko PMK menekankan bahwa santri idealnya tidak hanya cakap secara spiritual, tetapi juga unggul secara intelektual dan digital.

“Santri masa kini harus punya akhlak, daya saing global, dan penguasaan teknologi. Melalui SALUT, santri bisa kuliah tanpa meninggalkan dunia pesantren,” katanya.
SALUT (Sentra Layanan Universitas Terbuka) merupakan model pembelajaran jarak jauh dari Universitas Terbuka (UT) yang memungkinkan santri untuk mengakses pendidikan tinggi tanpa meninggalkan pengabdiannya di pondok pesantren. Inisiatif ini sekaligus mendorong modernisasi tata kelola pesantren agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Baca Juga:  Bupati Malang Dampingi Wakil Gubernur Jatim Resmikan RSUD Ngantang sekaligus Launching Layanan Cek Kesehatan Gratis

“SALUT akan menjadi jembatan strategis melahirkan lulusan pesantren yang berdaya saing dan siap masuk ke berbagai sektor pembangunan,” ujar Pratikno.
Dalam kegiatan ini, hadir sejumlah tokoh daerah dan pimpinan pesantren, di antaranya Wakil Bupati Malang Latifah Shohib, Direktur UT Malang Lilik Sulistyowati, Pengasuh Ponpes Al-Islahiyah Nyai Hj. Anisah Mahfud, serta Ketua Yayasan Al-Islahiyah K.H. Hasib Mahfud. (Ab)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *