Masjid Al-Akbar Surabaya Pelajari Manajemen ZIS dari Sabilillah Malang

CITILIVE – Pengurus Masjid Al-Akbar. Surabaya melakukan studi tiru terhadap manajemen Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Masjid Sabilillah Malang.
Ketua Yayasan Sabilillah bidang Sosial, Ekonomi, dan Kemasyarakatan, Mas’ud Said, menyatakan bahwa studi ini berfokus pada sejarah pembentukan dan status LAZIS dalam konteks Undang-Undang Zakat.
“Kami juga mempelajari capaian dan pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pelaporan, manajemen keuangan, dan pemanfaatan media sosial,” ujarnya.
Dilansir dari antaranews.com, Mas’ud menjelaskan bahwa LAZIS Sabilillah yang telah berusia 18 tahun telah mengalami transformasi manajerial dan penguatan kultur kelembagaan menuju lembaga yang profesional sesuai dengan prinsip fiqih yang benar.
Dalam diskusi dengan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), mereka membahas strategi pengelolaan LAZIS, pendayagunaan dana bulanan dan tahunan, serta peran LAZIS dalam pemberdayaan umat.
“Penggunaan IT dan Sistem Informasi LAZIS Terintegrasi (SILAT) serta kekuatan kader pengurus yang sistematis menjadi fokus pembahasan,” tambahnya.
LAZIS Sabilillah Malang telah mendapat apresiasi dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan sering menjadi tempat studi dari berbagai lembaga LAZ serta unit pengelola zakat.
Gana Hascarya, Kepala Bagian Zakat Masjid Al-Akbar Surabaya, menambahkan bahwa saat ini bagian ZIS di masjid tersebut masih berstatus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan berharap dapat meningkatkan statusnya.
“Kami berharap mekanisme pengumpulan dan distribusi ZIS di Masjid Al-Akbar Surabaya dapat ditingkatkan, termasuk penggunaan aplikasi khusus untuk menjangkau muzakki,” tambahnya.