Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
24/11/2024
CITILIVE NEWSLIVE

Malam Haru dan Syahdu 7 Hari Tragedi Stadion Kanjuruhan

desi3
  • Oktober 10, 2022
  • 2 min read
Malam Haru dan Syahdu 7 Hari Tragedi Stadion Kanjuruhan

UPDATEKOTA, MalangLive – Ribuan warga hadir dan berdoa bersama dalam peringatan tujuh hari tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Rintik hujan tak menyurutkan ribuan orang yang berduyun-duyun datang ke Stadion Kanjuruhan pada Jumat, 7 Oktober 2022 sedari sore hingga malam.

Mereka datang untuk menggelar doa bersama memperingati tujuh hari tragedi yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut.

Mereka tidak hanya berasal dari Malang Raya saja, namun banyak pula dari berbagai daerah.

Sebagian besar Aremania, tapi ada pula kelompok suporter dari Surabaya, Sidoarjo, Bandung, Jakarta, dan lainnya. Tujuannya sama, mengalirkan doa untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

Menundukkan kepala, menengadahkan tangan sembari merapal doa di depan pintu 13, titik lokasi banyak korban meninggal dunia.

Bunga dengan lilin berpendar di bawah patung singa dikelilingi masyarakat khusyuk berdoa. Lalu berdoa bersama di depan pelataran masjid stadion.

Di pelataran itu, terpasang banner raksasa bertuliskan 131 nama korban jiwa dalam tragedi itu.

Rangkaian lilin membentuk sebuah pita dan tulisan Arema menyala, simbol duka cita mendalam terhadap peristiwa pilu itu.

Tahlil dan tahmid bergema, diselingi teriakan menuntut keadilan.

“Saya selamat dari peristiwa itu. Sekarang datang ke sini untuk mendoakan mereka yang jadi korban, harus ada keadilan untuk mereka,” kata Yahya, salah seorang Aremania.

“Saya datang ingin mendoakan para korban. Semoga tidak pernah terjadi peristiwa seperti ini lagi,” kata Yudi, seorang Bonek, suporter Persebaya Surabaya yang ikut doa bersama.

Peringatan tujuh hari tragedi itu dihadiri oleh banyak pihak, mulai pemain dan manajemen Arema FC, Bupati Malang, tokoh ulama, perwakilan suporter lintas klub, dan lainnya. Mereka bersama-dama mendoakan para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga:  Viral, Seorang Pria Bentak Ibu Tua Untuk Mengemis

“Inalillahi wainailaihi rojiun. Mereka kehilangan orang-orang yang dikasihi. Ada suami kehilangan istri dan anaknya, ada ayah kehilangan anaknya. Ini tragedi yang memilukan,” kata Habib Muhammad Bin Anis, Pemandu Doa Bersama dan Pemberi Tauziah.