Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Terapi Kelainan Tulang Belakang Anak

CITILIVE – Lima mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) menciptakan sebuah alat inovatif bernama PostureCare yang bertujuan untuk terapi kelainan tulang belakang, khususnya kifosis postural pada anak-anak. Tim mahasiswa ini terdiri dari Mochamad Saiful Anwar dari jurusan Ilmu Keperawatan, Farid Hardiansyah, Refaldi Ananta Afif, Stephania Angelica, dan Irfan Aditya dari jurusan Teknik Elektro.
Farid, selaku ketua tim, menjelaskan bahwa alat ini memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk membantu terapi kifosis postural pada anak-anak. PostureCare dirancang untuk mendiagnosis posisi bungkuk pada tulang belakang. Alat ini dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi kesesuaian posisi dan sudut tulang belakang serta menyediakan terapi kompres panas untuk meredakan nyeri.
Alat ini menggunakan sensor gyroscope MPU6050 yang ditempatkan di beberapa titik pada tubuh. “Tiga sensor berfungsi untuk mendeteksi kesalahan posisi tulang belakang, sementara satu sensor lainnya memantau perubahan sudut tulang belakang secara harian setelah terapi,” ungkap Farid pada Kamis (27/6/2024).
PostureCare juga dilengkapi dengan mikrokontroler ESP32 untuk memproses data sensor dan menentukan output berupa modul getar, lampu LED, dan heater. Alat ini akan memberikan peringatan melalui getaran dan cahaya jika terdeteksi posisi tulang belakang yang salah. Dua polymade heater yang ada pada alat ini dapat mengurangi nyeri dengan meningkatkan sirkulasi darah di area yang terkena melalui proses thermotherapy.
Dilansir dari Kompas, Data dari perangkat ini disajikan dalam grafik harian melalui aplikasi yang terhubung dengan bot WhatsApp, memungkinkan orang tua dan terapis untuk melacak kemajuan terapi secara langsung. Alat ini mengadopsi pendekatan chronic care model dengan fokus pada kesejahteraan pasien dan keluarga, serta menyediakan kalimat motivasi harian melalui bot WhatsApp dan aplikasi.
Salah satu anggota tim dari Ilmu Keperawatan, Isal, menjelaskan bahwa alat ini juga telah diterapkan saat mendampingi pasien di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Dalam proses pendampingan, pasien diberikan panduan dan buku harian untuk memantau aktivitas, perasaan, penggunaan brace, dan pola makan anak.
Keluarga juga dilibatkan dengan memberikan stiker bintang jika anak berhasil memenuhi misi harian. Setiap tiga hari, tim akan mengunjungi rumah pasien untuk memberikan terapi bermain dan penghargaan berupa bintang yang lebih besar.
2 Comments
Today, I went to the beach with my children. I found a sea shell and gave it
to my 4 year old daughter and said “You can hear the ocean if you put this to your ear.” She put the shell to her ear and screamed.
There was a hermit crab inside and it pinched her ear.
She never wants to go back! LoL I know this is completely off
topic but I had to tell someone!
Thankfulness to my father who told me on the topic of this website, this webpage is
truly amazing. https://X3.Wiki/wiki/User:Starla32Z10550
Comments are closed.