Mahasiswa UMM Ciptakan Sirup Ekstrak Temulawak untuk Mencegah Asam Urat
CITILIVE – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah mengembangkan sebuah inovasi berupa sirup yang terbuat dari ekstrak temulawak, yang ditujukan untuk mencegah penyakit asam urat, terutama bagi kalangan lanjut usia (lansia).
Sirup dari ekstrak temulawak ini merupakan hasil karya dari Kelompok 32 Gelombang 3 Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) UMM yang berlokasi di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
“Asam urat adalah suatu kondisi yang menyebabkan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Kami mencoba memanfaatkan sifat terapeutik temulawak dengan mengembangkan produk dalam bentuk sirup,” ujar Ketua Kelompok 32 Gelombang 3 PMM UMM, Vienzy Justicia Desta Prastya, di Malang pada hari Minggu.
Temulawak, atau Curcuma xanthorrhiza, adalah tanaman herbal tradisional Indonesia yang dikenal luas karena manfaat kesehatannya sejak zaman dahulu. Salah satu keunggulan utama dari tanaman yang dapat tumbuh di berbagai wilayah Indonesia ini adalah kemampuannya sebagai anti-inflamasi, yang berfungsi untuk meredakan gejala asam urat.
Dengan kandungan terapeutik yang ada dalam temulawak, sirup ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk pencegahan dan pengelolaan asam urat, khususnya bagi lansia.
“Kami berharap inovasi ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia, terutama di wilayah Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang, tempat program kami berlangsung,” tambahnya.
Dilansir dari Antara News, Vienzy menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, banyak lansia di daerah tersebut yang mengalami masalah asam urat. Desa Kepuharjo diketahui sebagai salah satu daerah dengan tingkat prevalensi kasus asam urat yang cukup tinggi di kalangan lansia.
“Kami memulai proyek ini dengan memproduksi sirup temulawak secara lokal menggunakan bahan-bahan alami berkualitas. Dengan bentuk sirup, diharapkan produk ini mudah dikonsumsi,” ungkapnya.
Sirup hasil inovasi tersebut mengandung kurkumin, senyawa aktif utama dalam temulawak, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Dengan konsumsi rutin, sirup ini dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh asam urat.
Vienzy dan timnya juga melibatkan masyarakat setempat dalam pendistribusian sirup temulawak yang mereka produksi. Selain itu, mereka memberikan edukasi mendalam mengenai penyakit dan cara pencegahannya kepada masyarakat.
“Syukurlah, tanggapan masyarakat sangat positif. Kami berharap inovasi ini bisa menurunkan angka kejadian asam urat di kalangan lansia dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit melalui penggunaan herbal,” tuturnya.
Dengan pendekatan yang berbasis komunitas dan edukasi, inovasi ini diharapkan tidak hanya menyediakan solusi kesehatan yang efektif, tetapi juga memperkuat peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia.