Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
31/12/2025
CITILIVE

Libur Natal, Okupansi Hotel di Kota Malang Tembus 70 Persen

rifamahmudah
  • Desember 25, 2025
  • 2 min read
Libur Natal, Okupansi Hotel di Kota Malang Tembus 70 Persen

CITILIVE,MALANG — Tingkat hunian hotel di Kota Malang mengalami lonjakan signifikan selama libur Natal 2025. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, rata-rata okupansi hotel telah mencapai 70 persen sejak 24 Desember 2025 dan diperkirakan terus meningkat menjelang pergantian tahun 2026.

Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki, mengatakan kenaikan okupansi mulai terlihat sejak memasuki libur Natal. Sejumlah hotel, khususnya yang berada di pusat kota dan kawasan wisata, bahkan telah melaporkan keterisian kamar penuh.

“Lonjakan pemesanan kamar mulai terlihat sejak 24 Desember. Saat ini rata-rata okupansi hotel mencapai 70 persen, dan beberapa hotel sudah penuh,” ujar Agoes, Kamis (25/12/2025).

Menurut Agoes, pada hari normal tingkat hunian hotel di Kota Malang berada di kisaran 40 hingga 50 persen. Namun, momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru mendorong peningkatan signifikan jumlah tamu, baik wisatawan domestik maupun luar daerah.

Ia menjelaskan, hotel-hotel yang berada di kawasan strategis menjadi yang paling banyak diminati. Di antaranya hotel di pusat kota, sekitar Kayutangan Heritage, serta kawasan berhawa sejuk yang menjadi favorit wisatawan selama libur akhir tahun.

“Hotel yang dekat dengan pusat aktivitas wisata dan destinasi unggulan cenderung lebih cepat terisi,” katanya. PHRI memproyeksikan tingkat hunian hotel akan terus meningkat hingga mendekati puncaknya pada malam Tahun Baru. Okupansi diperkirakan dapat menembus 80 persen atau lebih, seiring masih tingginya arus kedatangan wisatawan ke Kota Malang.

Agoes menambahkan, peningkatan okupansi ini menjadi indikator positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Malang, setelah pada awal Desember lalu tingkat hunian masih cenderung landai.

“Trennya terus naik. Kami berharap puncak okupansi terjadi saat malam pergantian tahun dan bisa memberikan dampak ekonomi yang baik bagi pelaku usaha pariwisata,” pungkasnya. (Shin)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *