Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
13/09/2025
CITILIVE

Lansia dan Risiko Tinggi Dominasi Calon Haji Malang: Dinkes Siapkan Langkah Antisipasi

rifamahmudah
  • Mei 5, 2025
  • 3 min read
Lansia dan Risiko Tinggi Dominasi Calon Haji Malang: Dinkes Siapkan Langkah Antisipasi

CITILIVE – Persiapan ibadah haji tahun ini di Kota Malang diwarnai tantangan kesehatan yang signifikan. Dari 1.272 calon jamaah haji (CJH), 30 persen di antaranya adalah lansia berusia 60 tahun ke atas, sementara 46 persen masuk kategori risiko tinggi. Data ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif, dalam wawancara eksklusif terkait kesiapan kesehatan CJH, Minggu (4/5/2025).

Dengan cuaca ekstrem di Arab Saudi yang diperkirakan mencapai 40-45 derajat Celsius, Dinkes mengintensifkan pembinaan untuk memastikan jamaah dapat menjalani ibadah dengan aman.
Menurut Husnul, CJH tertua asal Malang tahun ini berusia 92 tahun, sedangkan yang termuda berusia 19 tahun. Komposisi lansia yang mencapai 30 persen dari total jamaah menjadi perhatian khusus, mengingat faktor usia sering kali diiringi penyakit penyerta. Lebih mengkhawatirkan, 46 persen CJH memiliki risiko kesehatan tinggi, seperti gangguan pembuluh darah, penyakit jantung, hipertensi, diabetes militus, hingga riwayat pasca-Cerebrovascular Accident (CVA) atau stroke. “Kelompok ini akan dipantau ketat, mulai dari pembinaan pra-keberangkatan, saat di asrama haji, di pesawat, hingga selama berada di Arab Saudi,” ujar Husnul.

Untuk mengantisipasi risiko, Dinkes Kota Malang telah meluncurkan program sosialisasi kesehatan melalui puskesmas di wilayah setempat. Program ini terintegrasi dengan pelaksanaan vaksinasi meningitis dan polio yang sudah dimulai. “Kami memberikan edukasi intensif untuk mencegah serangan akibat faktor risiko masing-masing jamaah. Misalnya, pengelolaan kadar gula bagi penderita diabetes atau pengendalian tekanan darah bagi yang hipertensi,” jelas Husnul. Edukasi ini juga mencakup cara menjaga stamina dan hidrasi, mengingat suhu tinggi di Arab Saudi berpotensi memicu dehidrasi, terutama pada lansia.

Husnul menambahkan, cuaca musim panas di Tanah Suci menjadi tantangan tersendiri. Suhu yang diperkirakan berkisar antara 40 hingga 45 derajat Celsius dapat memperburuk kondisi kesehatan CJH, terutama mereka yang memiliki penyakit kronis. “Kami mengimbau jamaah untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental, termasuk membiasakan diri dengan aktivitas fisik ringan dan menjaga pola makan sehat sebelum berangkat,” katanya.

Baca Juga:  Serangan Siber Sasar Pejabat Malang, Diskominfo: Hati-Hati Klik File APK!

Langkah Dinkes tidak berhenti di sosialisasi. Petugas kesehatan juga akan mendampingi CJH selama perjalanan, dengan fokus pada kelompok risiko tinggi dan lansia. “Kami memastikan ada petugas yang siaga di setiap tahap, mulai dari asrama haji hingga di Arab Saudi, untuk memberikan respons cepat jika ada jamaah yang membutuhkan penanganan,” tegas Husnul.

Dengan komposisi CJH yang didominasi lansia dan kelompok berisiko, kesiapan kesehatan menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Husnul optimistis, melalui pembinaan yang komprehensif dan koordinasi yang baik antara petugas kesehatan dan panitia haji, CJH asal Kota Malang dapat menjalani ibadah dengan lancar dan kembali dalam keadaan sehat. “Kami berkomitmen memastikan mereka siap secara fisik dan mental untuk menunaikan ibadah haji,” pungkasnya.