Kredit Tumbuh, Risiko Terjaga: Sektor Keuangan di Wilayah OJK Malang Tunjukkan Ketahanan Ekonomi Daerah

CITILIVE, MALANG – Stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menunjukkan ketahanan ekonomi daerah yang kuat hingga Agustus 2025. Hampir seluruh sektor perbankan, pasar modal, hingga industri keuangan non-bank (IKNB) mencatatkan kinerja positif, dengan pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana masyarakat yang solid serta risiko yang tetap terkendali.
Data OJK Malang mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,53 persen year on year (yoy) dari Rp99,35 triliun (Agustus 2024) menjadi Rp108,82 triliun (Agustus 2025). Kenaikan ini menandakan permintaan pembiayaan produktif di sektor riil masih terjaga, terutama di tengah tekanan ekonomi global.
Pertumbuhan tertinggi dicatat Kota Probolinggo, yang naik 33,31 persen yoy dari Rp7,99 triliun menjadi Rp10,66 triliun. Kinerja ini disusul wilayah Kabupaten Pasuruan dan Kota Malang yang turut mencatat pertumbuhan positif di atas rata-rata.
“Pertumbuhan kredit yang tetap positif di seluruh daerah menunjukkan daya tahan ekonomi lokal dan peran sektor keuangan yang efektif menopang kegiatan usaha,” ujar Kepala OJK Malang, Suryo Wibowo, Senin (7/10).
Kredit investasi menjadi motor utama pertumbuhan dengan kenaikan 13,47 persen yoy. Namun, sebagian besar kredit masih terserap pada modal kerja dengan nilai Rp45,23 triliun atau 41,57 persen dari total kredit. Sementara sektor rumah tangga tetap menjadi penyerap terbesar dengan nilai Rp32,09 triliun (29,49 persen), disusul perdagangan besar dan eceran (19,71 persen) serta industri pengolahan (16,58 persen).
Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menunjukkan tren positif, naik 1,77 persen yoy menjadi Rp36,92 triliun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo, yang naik dari Rp1,74 triliun menjadi Rp1,97 triliun.
Dari sisi likuiditas, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 4,47 persen yoy menjadi Rp104,81 triliun, menandakan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan tetap kuat.
Pasar Modal Regional Terus Menguat

Selain sektor perbankan, pasar modal di wilayah kerja OJK Malang juga menunjukkan peningkatan signifikan. Jumlah Single Investor Identification (SID) tumbuh 19,15 persen yoy hingga Agustus 2025. Investor individu masih mendominasi hampir seluruh transaksi dengan porsi 99,83 persen.
SID untuk saham dan obligasi (C-BEST) naik 27,76 persen menjadi 160.426, sementara SID untuk reksa dana (S-INVEST) mencapai 322.571 atau naik 18,51 persen yoy. Jumlah nasabah reksa dana juga melonjak 36,05 persen menjadi 40.873, dengan nilai penjualan naik 43,17 persen menjadi Rp410 miliar.
Aktivitas transaksi saham di Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo naik rata-rata 19,92 persen, mencerminkan keyakinan investor terhadap prospek ekonomi daerah dan pasar modal nasional.
IKNB dan Dana Pensiun Tetap Tumbuh
Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) turut menunjukkan kinerja positif meski di tengah normalisasi pembiayaan. Piutang perusahaan pembiayaan tercatat Rp7,06 triliun atau turun tipis 2,28 persen yoy, dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) gross stabil di level 3,56 persen.
Sementara itu, pembiayaan modal ventura tumbuh pesat 28,12 persen yoy mencapai Rp436 miliar. Total aset dana pensiun meningkat 3,93 persen menjadi Rp233,06 miliar, dengan nilai investasi naik 3,01 persen menjadi Rp216,50 miliar.
Fokus pada Perlindungan Konsumen dan Pemberantasan Keuangan Ilegal
Kinerja positif sektor keuangan juga diiringi peningkatan aktivitas layanan konsumen. Hingga akhir September 2025, OJK Malang mencatat 1.792 permintaan layanan, naik 42,34 persen dibanding tahun sebelumnya. Sekitar 57 persen di antaranya terkait kasus pinjaman online ilegal, menunjukkan pentingnya literasi dan kewaspadaan masyarakat terhadap produk keuangan digital.
Melalui koordinasi Satgas PASTI dan Indonesia Anti Scam Centre (IASC), lebih dari 84 ribu rekening yang terindikasi digunakan untuk penipuan telah diblokir, dengan nilai kerugian yang dilaporkan mencapai Rp5,6 triliun.
“Tren pertumbuhan positif ini tidak hanya menandai stabilitas sektor keuangan, tetapi juga bukti bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya layanan keuangan yang legal dan aman,” tegas Suryo.
Dengan kinerja yang konsisten hingga kuartal ketiga 2025, sektor jasa keuangan di wilayah OJK Malang diyakini tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah dan ketahanan finansial masyarakat. (Ab)