Kota Malang Mendadak Riuh, Aparat dan Massa Terlibat Aksi di Balai Kota
CITILIVE – Suasana Balai Kota Malang, Selasa (30/9/2025), mendadak riuh. Sirene meraung, aparat berbaris sigap, sementara sekelompok massa terlihat berteriak menuntut sesuatu. Seakan ada kerusuhan yang benar-benar terjadi di jantung kota.
Namun, suasana menegangkan itu ternyata hanyalah sebuah simulasi Sistem Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) yang digelar Polresta Malang Kota. Latihan ini dirancang untuk menguji kesiapan aparat keamanan sekaligus melibatkan unsur masyarakat, agar semua pihak tahu langkah yang harus diambil bila benar-benar terjadi kondisi darurat.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang hadir langsung di lokasi, mengapresiasi jalannya simulasi tersebut. Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tugas aparat, tetapi juga masyarakat.
“Dengan simulasi ini, kita semua tahu langkah apa yang harus dilakukan. Tidak hanya aparat, masyarakat juga punya peran penting menjaga ketertiban saat darurat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, menyebut latihan ini bukan sekadar rutinitas. Menurutnya, keamanan dan ketertiban kota hanya bisa terjaga jika semua elemen mau bergandengan tangan. “Menjaga keamanan bukan tugas polisi saja. Warga harus ikut terlibat. Dengan begitu, suasana kondusif bisa terjaga,” tegasnya.

Simulasi kontijensi tersebut tidak hanya melibatkan jajaran Polresta Malang Kota, tetapi juga unsur TNI, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, ormas, hingga relawan. Massa yang diperankan dalam simulasi bertindak layaknya demonstran yang berusaha menembus barisan aparat, sehingga menambah kesan nyata bagi warga yang sempat menyaksikan langsung di sekitar Balai Kota.
Latihan ini juga menampilkan skenario lengkap, mulai dari pengamanan jalur, evakuasi korban, hingga penanganan potensi kericuhan. Dengan penampilan yang begitu nyata, tak sedikit warga sempat terkecoh mengira benar-benar ada kerusuhan di pusat kota.
Meski hanya latihan, hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan sinergi semua pihak. Ke depan, kesiapan menghadapi situasi darurat bukan lagi sekadar slogan, melainkan benar-benar bisa dijalankan ketika dibutuhkan. (Ab)
