Kota Malang Jadi Episentrum Ekonomi Kreatif Nasional Lewat ICCF 2025
CITILIVE – Kota Malang kembali menjadi sorotan nasional lewat penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025, yang resmi dibuka di Malang Creative Center (MCC), Jumat (7/11/2025). Festival tahunan yang mengusung tema “Nusantaraya: Merajut Kreativitas dan Kolaborasi untuk Indonesia Maju” ini diikuti ratusan pelaku industri kreatif dari berbagai kota di Indonesia.
ICCF 2025 diselenggarakan oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang, serta didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Acara berlangsung hingga 10 November dengan berbagai kegiatan kreatif, mulai dari pameran produk inovatif, creative talk series, hingga malam penganugerahan Kota Kreatif Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi pilar utama pembangunan nasional, sekaligus kunci bagi Indonesia untuk bersaing di era global.

“Jawa Timur menjadi provinsi prioritas nasional dalam pengembangan ekonomi dan keamanan negara. Investasi dan ekspor dari provinsi ini termasuk lima besar nasional. Hal itu tak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pusat, dan komunitas kreatif,” ujar Riefky di hadapan ribuan peserta di MCC, Sabtu (8/11/2025).
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian, termasuk Kemenparekraf, Kemenkominfo, dan Kementerian Kebudayaan, dalam mendorong ekosistem kreatif yang adaptif terhadap perkembangan digital dan kecerdasan buatan (AI).
“Kehadiran AI bukan ancaman, tapi peluang. Tantangannya adalah bagaimana manusia dan teknologi bersinergi untuk menambah nilai karya. Itulah semangat Nusantaraya,” tegas Riefky.
Untuk memperkuat arah kebijakan sektor kreatif, pemerintah kini tengah menyusun Buku Putih Ekonomi Kreatif Nasional, sebagai panduan strategis menghadapi perubahan lanskap industri digital. Ia juga mengungkapkan bahwa hingga akhir 2025, ditargetkan 28 provinsi dan 80 kabupaten/kota telah memiliki dinas ekonomi kreatif terpadu agar pembangunan berbasis potensi daerah lebih terarah.
Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kota Malang sebagai tuan rumah ICCF 2025. Menurutnya, kepercayaan ini menjadi bukti pengakuan terhadap kekuatan besar Kota Malang di sektor ekonomi kreatif, mulai dari desain, kuliner, hingga teknologi digital.

“Kami berkomitmen memfasilitasi seluruh potensi dan talenta kreatif di kota ini. Pengakuan nasional dan dunia terhadap Malang adalah prestasi kolektif seluruh pelaku ekonomi kreatif,” ujar Ali.
Ia menambahkan, kehadiran Malang Creative Center (MCC) menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekosistem kreatif daerah. Gedung tujuh lantai yang menjadi pusat kegiatan ICCF ini berfungsi sebagai laboratorium ide, ruang pameran, hingga inkubator bisnis kreatif lintas bidang.
“MCC adalah rumah besar bagi semua insan kreatif. Dari sini, kita ingin menunjukkan bahwa Malang tidak hanya menjadi kota kreatif nasional, tetapi juga siap menuju kota kreatif dunia,” tegasnya.
Ali menutup sambutannya dengan menegaskan makna tema besar ICCF 2025.
“Nusantaraya bukan hanya tema, tetapi semangat kebersamaan. Dari Malang, kita tunjukkan bahwa Indonesia adalah rumah besar bagi ide, inovasi, dan masa depan kreatif,” ujarnya.
Festival ICCF 2025 di Kota Malang menandai babak baru dalam gerakan ekonomi kreatif nasional. Sinergi antara pemerintah, komunitas, akademisi, dan pelaku usaha menjadi landasan penting untuk mendorong Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kreatif global.
“Tidak ada pilihan selain beradaptasi, berkolaborasi, dan berinovasi. Kreativitas adalah sumber daya masa depan bangsa,” pungkas Menteri Riefky. (Ab/Sh)
