Kota Malang Jadi Contoh Nasional, Berhasil Tuntaskan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan

CITILIVE — Kota Malang menegaskan posisinya sebagai salah satu kota dengan sistem pendidikan publik terbaik di Indonesia. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Pemkot Malang mencatat capaian luar biasa dengan meraih skor 87,90 dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), tertinggi secara nasional dalam kategori kota.
Capaian ini menempatkan Kota Malang pada status “Tuntas Madya”, sekaligus menjadikannya sebagai daerah rujukan nasional dalam pengelolaan layanan pendidikan dasar yang merata dan inklusif. Menurut Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, capaian ini merupakan hasil kerja konsisten selama beberapa tahun terakhir. “Kami tidak sekadar mengejar angka. SPM adalah instrumen untuk mengukur apakah pendidikan dasar sudah benar-benar hadir dan dirasakan masyarakat,” ujar Suwarjana usai menerima penghargaan di Jakarta, Senin (26/5/2025).

SPM sendiri mengacu pada indikator prioritas seperti akses pendidikan dasar, kualitas pengajaran literasi dan numerasi, layanan PAUD, hingga iklim pembelajaran yang aman dan berkeadilan. Kota Malang dinilai berhasil menutup berbagai kesenjangan layanan dasar di wilayah urban maupun pinggiran kota.
Komitmen Politik Anggaran dan Program Unggulan

Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen anggaran pendidikan yang signifikan serta kebijakan afirmatif dari Pemkot Malang. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut bahwa sektor pendidikan mendapat prioritas tinggi dalam arah pembangunan daerah. “Kami telah menetapkan pendidikan sebagai pilar utama dalam misi pembangunan manusia di Kota Malang. Tidak hanya lewat kebijakan, tapi juga lewat intervensi nyata seperti seragam gratis dan beasiswa untuk ribuan pelajar setiap tahunnya,” kata Wahyu di Balai Kota Malang, Rabu (28/5).
Selain itu, lewat program Dasa Bakti “Ngalam Pinter”, pemerintah juga mengintegrasikan pendekatan jangka panjang untuk menuntaskan sekolah, meningkatkan sarana pendidikan, hingga mendukung pelajar berprestasi untuk menembus jenjang kuliah. “Pendidikan gratis yang berkualitas dan tuntas hingga kuliah adalah cita-cita kami bersama. Kami ingin generasi Malang siap menghadapi tantangan global, tanpa terkendala oleh batas ekonomi,” tambah Wahyu.
Apresiasi Nasional dan Harapan Menteri

Dalam acara peringatan Hardiknas 2025 bertema “Partisipasi Semesta Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu’ti mengapresiasi upaya Pemkot Malang dan daerah lainnya yang berhasil memaksimalkan pelayanan pendidikan dasar sebagai hak dasar warga. “Indikator capaian bukan sekadar angka, tapi representasi dari kualitas layanan dan kolaborasi nyata di lapangan. Kita butuh model seperti Kota Malang untuk mempercepat transformasi pendidikan Indonesia,” kata Menteri Abdul dalam sambutannya.
Ia menambahkan, pendidikan yang berkeadilan hanya bisa dicapai jika semua pihak pusat, daerah, dan masyarakat mampu bersinergi, berbagi peran, dan menjaga semangat kolaborasi lintas sektor.
Menuju Pendidikan Publik yang Merata dan Responsif
Capaian ini memperkuat posisi Kota Malang sebagai daerah yang tidak hanya konsisten dalam pengembangan SDM, tapi juga mampu menjadikan pendidikan sebagai instrumen utama keadilan sosial. Di tengah tantangan ketimpangan akses dan mutu pendidikan di Indonesia, strategi Kota Malang dinilai sebagai praktik baik (best practice) yang layak direplikasi oleh daerah lain.Dengan sistem yang terus dikembangkan, Kota Malang menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya sektor teknis, melainkan komitmen politik, sosial, dan moral pemerintah terhadap warganya. (Ab)