Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
02/12/2025
CITILIVE

Kota Batu Uji Coba Sistem Digital Mobile Data Positioning untuk Akurasi Data Wisata

rifamahmudah
  • Desember 2, 2025
  • 2 min read
Kota Batu Uji Coba Sistem Digital Mobile Data Positioning untuk Akurasi Data Wisata

CITILIVE,KOTA BATU — Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu akan mulai menerapkan pencatatan kunjungan wisata berbasis digital melalui sistem Mobile Data Positioning (MDP) pada Desember ini. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan akurasi data setelah pencatatan manual dinilai tidak lagi memadai di tengah fluktuasi jumlah wisatawan.

Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto, mengatakan pencatatan yang selama ini mengandalkan laporan manual dari pengelola objek wisata sering tidak konsisten. Sejumlah destinasi juga tidak rutin melaporkan data, sehingga grafik kunjungan tidak bisa dipantau secara real time.

“Perhitungan kunjungan akan diterapkan dengan sistem online melalui Mobile Data Positioning. Pencatatan manual selama ini kurang akurat, sementara angka kunjungan terus fluktuatif,” ujar Onny.

Digital Mobile Data Positioning Deteksi Wisatawan Secara Otomatis

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu

Onny menjelaskan, MDP bekerja dengan mendeteksi pergerakan gadget wisatawan saat memasuki wilayah Kota Batu. Teknologi ini memungkinkan sistem mengidentifikasi jumlah kunjungan serta asal daerah wisatawan secara otomatis, sekaligus mengkurasi warga lokal agar tidak tercatat sebagai wisatawan.

Meski demikian, Disparta tetap meminta laporan kunjungan dari masing-masing objek wisata sebagai pembanding.

“Dengan dua skema penghitungan, data bisa lebih cepat, akurat, dan dapat langsung dievaluasi jika ada selisih,” jelasnya.

Uji coba MDP akan dilakukan sepanjang Desember agar dapat beroperasi optimal saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), salah satu puncak kunjungan wisata Kota Batu.

Kunjungan Anjlok 50 Persen

Meski memasuki musim liburan, angka kunjungan wisata ke Kota Batu tercatat masih rendah. Hingga November 2025, jumlah wisatawan baru mencapai 4,6 juta, jauh di bawah capaian 2024 yang menembus 10,8 juta wisatawan. Penurunan ini lebih dari 50 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga:  Wali Kota Malang Dorong Pemuda Kuasai Teknologi dan Jaga Persatuan di Era Digital

Onny menilai penurunan tersebut dipengaruhi kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat.

“Saat ini makin jarang orang bepergian, bahkan di momen high season. Banyak yang memilih wisata dekat rumah karena keterbatasan keuangan,” ujarnya.

Mayoritas wisatawan yang selama ini menjadi penyumbang angka kunjungan terbesar adalah masyarakat luar daerah. Namun pola pergerakannya tahun ini disebut melemah. (Ab/Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *