Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
18/12/2024
CITILIVE

Kompetisi Sepak Bola Amputasi Tingkat Nasional Digelar di Malang

Selli
  • Desember 16, 2024
  • 2 min read
Kompetisi Sepak Bola Amputasi Tingkat Nasional Digelar di Malang

CITILIVE – (13/12/24) Pertandingan sepak bola amputasi tingkat nasional resmi digelar di lapangan luar Stadion Gajayana, Kota Malang, pada Jumat (13/12/2024). Kompetisi ini berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh delapan tim yang siap bersaing untuk meraih gelar juara. Tim-tim tersebut adalah Persama Malang, Persam Madura, Persas Surabaya, Persaj Jakarta, Persaid Jember, Persawangi Banyuwangi, Jamp FC Jogjakarta, dan Persari Riau.

Setelah seremoni kick-off, pertandingan langsung dimulai. Meski memiliki keterbatasan fisik, para pemain menunjukkan semangat luar biasa. Kemampuan mereka dalam berlari, menggiring, hingga memberikan umpan kepada rekan setim terlihat mengesankan.

Dilansir dari Kompas, Hikmah Bafaqih, penyelenggara turnamen ini, menjelaskan bahwa kompetisi ini dirancang untuk mencari atlet sepak bola difabel berbakat yang dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Kami merasa terhormat dapat mengadakan acara ini berkat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tujuannya adalah menunjukkan kepada dunia bahwa teman-teman dengan keterbatasan fisik mampu melakukan hal-hal luar biasa,” ujar Hikmah.

Salah satu pemain dari tim Persama Malang, Iwan, mengungkapkan bahwa timnya telah mempersiapkan diri dengan matang sebelum kompetisi dimulai. Latihan rutin dilakukan dua kali seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu di Lapangan Rampal atau Stadion Gajayana. Selain itu, para pemain juga melatih kebugaran fisik dengan berenang dan melakukan latihan di gym.

“Persiapan fisik sangat penting bagi kami, selain mematangkan strategi permainan,” tambah Iwan.

Dalam pertandingan sepak bola amputasi ini, setiap tim terdiri dari tujuh pemain dengan durasi pertandingan selama dua babak, masing-masing berlangsung selama 20 menit.

Ajang ini menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk terus berkarya dan berprestasi di dunia olahraga.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *