Khofifah Mengapresiasi Tingkat Partisipasi Pemilu 2024 di Jawa Timur
CITILIVE – Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan apresiasi atas tingkat partisipasi masyarakat (parmas) dalam pemilihan umum serentak tahun ini yang mencapai lebih dari 82 persen.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua warga Jatim atas partisipasi dan antusiasme mereka dalam Pemilu 2024 yang memiliki dampak besar bagi masa depan bangsa,” ujar Khofifah di Surabaya, pada hari Selasa.
Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur yang telah merampungkan proses rekapitulasi di 16 KPU Kabupaten/Kota, tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 di Jawa Timur telah melampaui target nasional sebesar 82 persen.
Khofifah, yang juga merupakan Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran Khofifah Indar Parawansa, mengucapkan terima kasih kepada semua pemilih di Jatim.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa warga Jatim turut serta dan aktif dalam proses demokrasi yang berperan dalam menentukan arah masa depan bangsa Indonesia.
Dilansir dari antaranews.com, Khofifah mengatakan bahwa tingginya partisipasi pemilih di Jatim adalah hasil dari kerja keras semua pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan pemilu, mulai dari KPU, Bawaslu, pemerintah daerah, forkopimda, media, dan seluruh elemen partai politik.
Dia menegaskan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu bukan hanya penting dalam menentukan hasil pemilihan calon atau partai politik, tetapi juga mencerminkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Partisipasi yang tinggi menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung proses demokrasi di negara ini,” katanya.
Sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengawal proses rekapitulasi suara yang sedang berlangsung.
Menurutnya, pengawalan dari masyarakat akan memperkuat integritas penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Kita percaya bahwa penyelenggara pemilu telah melakukan yang terbaik dan menjalankan tugas mereka dengan integritas penuh. Mari kita bersama-sama mengawal sebagai bukti kepercayaan pada proses demokrasi yang bersih,” ujar Khofifah.
