Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
01/07/2025
CITILIVE

Kepemimpinan Reflektif di Daerah 3T Dorong Inovasi Pendidikan Berbasis AI

rifamahmudah
  • Juni 21, 2025
  • 2 min read
Kepemimpinan Reflektif di Daerah 3T Dorong Inovasi Pendidikan Berbasis AI

CITILIVE – Riset terbaru mengungkap kepemimpinan reflektif yang kuat di sekolah-sekolah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Bondowoso, Jawa Timur dan Tana Tidung, Kalimantan Utara. Para kepala sekolah dan guru di dua wilayah ini terbukti mendorong pembelajaran inklusif serta terbuka terhadap pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI), meski dihadapkan pada tantangan infrastruktur dan sumber daya. Riset bertajuk “Kepemimpinan Reflektif Kepala Sekolah dalam Peningkatan Akses Pendidikan Berkeadilan melalui Lingkungan Belajar Inovatif dan Teknologi AI” yang digelar Juni 2025 mencatat bahwa 90% kepala sekolah aktif mengevaluasi kebijakan bersama guru, membentuk forum refleksi, dan menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan lokal siswa.

“Kami memang belum sepenuhnya menggunakan AI, tapi semangat untuk berubah dan beradaptasi sudah kami mulai,” ujar Evi Silfiana, Kepala SDN Sumber Pandan 2, Bondowoso. Mayoritas Guru Dukung Penggunaan AI di PembelajaranHasil survei menunjukkan 90% guru setuju bahwa AI dapat membantu menganalisis capaian belajar siswa dan merancang pembelajaran yang lebih adaptif. Bahkan 85% responden menyebut kepala sekolah mendukung penerapan AI dalam perencanaan pembelajaran.

Namun, pelaksanaan masih terbatas karena kurangnya pelatihan, minimnya perangkat teknologi, dan kendala jaringan internet.“Kami butuh pelatihan berkelanjutan agar guru siap menghadapi era pembelajaran berbasis AI,” kata Sofia Handriyana, Kepala SDN Dawuhan, Bondowoso.

Inovasi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Terlepas dari keterbatasan, sejumlah sekolah telah menerapkan lingkungan belajar inovatif (Innovative Learning Environment/ILE) seperti:

• Project-based learning berbasis budaya lokal (contoh: membuat genteng dan tahu)

• Penggunaan media sederhana seperti LCD, mini sound, dan video pembelajaran

• Materi khusus untuk siswa berkebutuhan khusus.Di SDN Wonosari 1, Bondowoso, guru mengubah materi menjadi lagu menggunakan mini sound untuk meningkatkan daya serap siswa.

Baca Juga:  Infrastruktur Pengendalian Banjir Manado Terus di Optimalkan Kementerian PUPR

Kolaborasi dengan Orang Tua dan Komunitas

Inisiatif lain yang diterapkan adalah keterlibatan aktif orang tua dalam pembelajaran lewat grup WhatsApp dan media sosial. Kepala sekolah memperkuat peran orang tua sebagai mitra dalam pendidikan, termasuk dalam tugas rumah dan proyek sekolah.

Pendidikan Inklusif, Digital, dan Berkeadilan di Ujung Negeri

Riset ini menyimpulkan bahwa model kepemimpinan reflektif di wilayah 3T dapat menjadi pondasi kuat untuk membangun pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berkeadilan, sekaligus membuka jalan bagi transformasi digital di masa depan.Dengan dukungan kebijakan dan pelatihan yang tepat, para pendidik di daerah terpencil terbukti mampu menjadi pelopor perubahan dalam sistem pendidikan nasional. (Ab)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *