Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/11/2024
CITILIVE

Kelenteng Eng An Kiong Bersolek Sambut Imlek

desi3
  • Januari 10, 2023
  • 2 min read
Kelenteng Eng An Kiong Bersolek Sambut Imlek

CITILIVE – Nuansa oriental sudah mulai terasa di berbagai tempat jelang perayaan Tahun Baru Imlek 22 Januari mendatang.

Kelenteng Eng An Kiong di Kotalama, Malang, pun mulai mempercantik tempat ibadahnya.

Mulai dari mengecat gedung hingga menambah ornamen seperti lampion dan lilin. Persiapan seperti itu telah dilakukan selama dua minggu dan akan terus berlanjut hingga puncaknya pada 15 Januari mendatang.

Ketua Yayasan Kelenteng Eng An Kiong Rudi Phan menjelaskan, Tahun Baru Imlek diyakini sebagai hari saat dewa-dewi meninggalkan dunia menuju akhirat.

”Sebagian dewa-dewi pamit meninggalkan dunia. Jadinya, patung-patung kan kosong. Sehingga, kami bersihkan,” ungkapnya.

Patung-patung tersebut ada di dalam ruangan yang berbeda di klenteng yang memiliki total sekitar 22 ruangan.

Saat ini, persiapan kelenteng untuk menyambut Imlek sudah lebih dari 50 persen. Sekitar 300 lampion berdiameter sekitar 20 sentimeter yang telah diperbarui sudah terpasang di halaman gedung ibadah.

”Lampion itu sebagai simbol pencerahan ibadah. Makanya harus diperbarui agar tidak terlihat kusam,” ujar Rudi.

Lampion dengan ukuran yang lebih besar di dalam kelenteng berkapasitas 2.000 orang itu juga tampak diperbarui. Selain itu, ada juga lilin untuk Imlek yang akan dipasang.

“Saat ini masih ada dua. Tanggal 20 Januari nanti baru dipasang semua,” imbuhnya.

Lilin untuk Imlek di kelenteng itu memiliki tiga ukuran berbeda. Yang pertama, 20 lilin ukuran 300 kati (diameter bawah 27 sentimeter, diameter atas 22 sentimeter, tinggi 160 sentimeter), lalu 30 lilin ukuran 200 kati (diameter bawah 21 sentimeter, diameter atas 19 sentimeter, tinggi 158 sentimeter), dan terakhir 42 lilin ukuran 100 kati (diameter bawah 18,5 sentimeter, diameter atas 16 sentimeter, tinggi 127 sentimeter).

Baca Juga:  Jajaran Forkopimda Kota Malang Lakukan Sidak Hari Pertama PPKM Darurat di Kafe Sudimoro

Lilin-lilin tersebut merupakan kiriman dari beberapa jamaah.

Di lilin itu ada tulisan berbahasa mandarin yang isinya merupakan harapan kepada Tuhan. Di antaranya kesehatan dan kesejahteraan keluarga, serta harapan agar segala keinginan bisa terwujud.

”Ini memang dari perseorangan. Ada yang minta dinyalakan sendiri dan ada yang minta kami nyalakan. Nanti bisa diketahui saat perayaan,” ungkap Rudi.