Keadaan Ketenagakerjaan di Kab. Malang berdasarkan Data Bulan Agustus 2024

CITILIVE – (4/12/24) Berikut adalah analisis mengenai keadaan ketenagakerjaan di Kabupaten Malang berdasarkan data Agustus 2024, meliputi peningkatan angkatan kerja, perubahan sektor pekerjaan, hingga isu pengangguran:
1. Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja
Jumlah angkatan kerja mencapai 1,58 juta orang, naik 62,28 ribu orang dibanding Agustus 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pun meningkat menjadi 72,90 persen, naik 2,24 persen poin dari tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,50 juta orang bekerja, meningkat 67,82 ribu orang dibandingkan tahun lalu. Penurunan jumlah pengangguran sebanyak 5,53 ribu orang turut menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 5,13 persen, turun 0,57 persen poin dari Agustus 2023.
2. Penduduk Bekerja berdasarkan Sektor
- Sektor Pertanian menyerap 486,33 ribu tenaga kerja (32,46%), meningkat 29,35 ribu orang.
- Sektor Industri Manufaktur menyerap 360,78 ribu tenaga kerja (24,08%), bertambah 25,94 ribu orang.
- Sektor Jasa tetap menjadi penyerapan terbesar, dengan 651,15 ribu pekerja (43,46%), meskipun peningkatannya hanya 12,53 ribu orang.
3. Karakteristik Pekerjaan
1. Formal dan Informal
- Penduduk yang bekerja di sektor formal tercatat 553,45 ribu orang (36,94%), mengalami penurunan proporsi sebesar 0,59 persen poin dibandingkan tahun lalu.
- Sebanyak 944,82 ribu orang (63,06%) bekerja di sektor informal, naik sejalan dengan peningkatan pekerja di sektor pertanian dan usaha kecil.
2. Berdasarkan Pendidikan
- Mayoritas tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah (47,74%), dengan jumlah mencapai 715,20 ribu orang, meningkat 89,30 ribu orang dibanding tahun lalu.
- Lulusan Diploma dan Universitas hanya 6,92% (103,73 ribu orang), menunjukkan tingkat partisipasi tenaga kerja berpendidikan tinggi yang rendah.
- Sebaliknya, lulusan SMA mengalami penurunan jumlah pekerja terbesar, sebesar 36,55 ribu orang.
4. Pengangguran
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
- TPT lulusan SMK tertinggi, mencapai 8,42 persen, diikuti lulusan SMA dengan TPT 7,12 persen.
- Laki-laki memiliki TPT lebih tinggi (5,47%) dibanding perempuan (4,62%), meskipun ada penurunan di kedua kelompok.
2. Tantangan
- Tingginya TPT lulusan SMK dan SMA disebabkan oleh ketidaksesuaian keahlian dengan kebutuhan pasar kerja.
- Lamanya waktu tunggu lulusan baru untuk memperoleh pekerjaan memperparah angka pengangguran di tingkat ini.—###
5. Isu dan Rekomendasi
1. Ketimpangan TPAK Gender:
Meskipun TPAK perempuan meningkat (58,74%), masih jauh tertinggal dibanding laki-laki (87,02%). Perlu strategi untuk memberdayakan perempuan usia kerja agar lebih aktif di sektor ekonomi.
2. Mismatch Pendidikan dan Pasar Kerja:
Perlu program pelatihan kerja berbasis keterampilan (vokasi) yang relevan dengan kebutuhan industri, serta perluasan lapangan kerja di sektor formal.
3. Job Fair dan Kerjasama Industri:
Memperbanyak job fair di Kabupaten Malang dapat mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Dukungan dari berbagai sektor diharapkan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Melalui sinergi kebijakan dan kolaborasi lintas sektor, isu ketenagakerjaan di Kabupaten Malang dapat diatasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.