Kasus DBD di Kabupaten Malang Tembus 673, Dinkes Gencarkan GERMAS dan PSN untuk Tekan Lonjakan

CITILIVE — Hingga Mei 2025, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Malang melonjak drastis menjadi 673 kasus, meningkat signifikan dari 306 kasus pada Januari 2025. Lonjakan ini mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk memperkuat strategi pencegahan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Lonjakan Kasus DBD: Tantangan Serius Kesehatan Masyarakat

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Malang, dr. Ivan Drie, peningkatan kasus DBD di wilayah ini termasuk tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Faktor lingkungan seperti curah hujan tinggi dan kelembapan udara menjadi penyebab utama meningkatnya populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebar DBD.
Dinkes Kabupaten Malang menekankan pentingnya PSN melalui gerakan 3M Plus:
Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur.
Mendaur ulang: Memanfaatkan atau membuang barang bekas yang dapat menampung air.
Menaburkan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
Menggunakan kelambu saat tidur.
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.
Dinkes menekankan bahwa fogging hanya dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi dan bukan sebagai langkah utama pencegahan, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak efektif terhadap jentik nyamuk.
Sebagai bagian dari upaya preventif, Dinkes Kabupaten Malang menggalakkan GERMAS yang mencakup sosialisasi langsung ke masyarakat, penyuluhan kesehatan tentang pola makan bergizi, pentingnya olahraga teratur, dan kebersihan lingkungan. Kegiatan seperti senam massal dan olahraga bersama juga dilakukan untuk membudayakan hidup sehat.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi antara Dinkes, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan media lokal. Edukasi dini di lingkungan keluarga tentang pentingnya konsumsi makanan sehat, aktivitas fisik, dan pengecekan kesehatan secara berkala dianggap sebagai langkah strategis membangun masyarakat yang sehat dan produktif.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg. Ivan Drie, menyatakan bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari rumah tangga masing-masing, karena banyak warga yang merasa lingkungan mereka bersih namun masih terdapat tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti pot tanaman dan saluran air yang tersumbat. Dinkes Kabupaten Malang mengimbau masyarakat untuk aktif dalam PSN dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Dengan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan angka kasus DBD dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat meningkat. (ADV) (Ab)