Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
18/10/2025
CITILIVE

Kasus Aktif Covid-19 di Kota Malang Meningkat, Ini Dia Penyebabnya

desi3
  • Juli 9, 2022
  • 2 min read
Kasus Aktif Covid-19 di Kota Malang Meningkat, Ini Dia Penyebabnya

UPDATEKOTA, MalangLive –  Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Malang kembali mengalami peningkatan. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menemukan temuan kasus baru sebagian besar berasal dari warga yang tinggal di luar kota, tapi dimasukkan sebagai total data di Kota Malang.

Jika dirata-rata, setidaknya ada tiga sampai empat kasus baru per hari dengan sebagian besar mengalami gejala ringan.

Kasus Covid-19 di Kota Malang hingga Kamis, 7 Juli 2022 tercatat sebanyak 34 kasus aktif. Dengan jumlah ini, Kota Malang berada dalam peringkat ketiga jumlah kasus terbanyak di provinsi ini setelah Surabaya dan Sidoarjo.

Menurut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, dari total seluruh kasus baru itu antara 80 persen sampai 90 persen merupakan warga Kota Malang yang tinggal di luar kota atau tidak berdomisili di Kota Malang.

“Iya kasus naik, tampak secara kumulatif. Sebenarnya banyak yang domisilinya tidak di Malang, tapi data kasusnya dimasukkan di sini,” ujar Husnul Muarif.

Dari jumlah kasus aktif Covid-19 tersebut, 19 pasien menjalani perawatan di 10 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Dengan adanya penambahan kasus di Kota Malang, bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien covid juga meningkat.

Saat ini, BOR RS rujukan Covid-19 di Kota Malang sudah berada di angka 2,43 persen.

”Jumlah itu masih sedikit karena kapasitas tempat tidur (RS Covid) kita masih ada 762 bed,” lanjut Husnul Muarif.

Ia mengatakan, kenaikan jumlah kasus aktif di Kota Malang terjadi karena laboratorium tempat swab tes terhubung dengan sistem New All Record (NAR). Dengan sistem itu, setiap ada temuan kasus positif Covid-19 datanya selalu dimasukkan sesuai KTP pasien.

Baca Juga:  14 Agustus 2024: Cerah Berawan

Misalnya, seorang warga Kota Malang yang kini berdomisili di Yogyakarta memeriksakan kesehatannya di laboratorium di tempat tinggalnya sekarang. Lalu hasil skrining menunjukkan positif, maka data pasien itu dimasukkan sebagai data kasus baru sesuai KTP nya.

“Secara otomatis datanya masuk ke Malang. Padahal kami sudah lama mengusulkan agar berdasarkan domisili agar datanya benar di daerah setempat,” kata Husnul.

Ia mengatakan, beberapa hari lalu tercatat ada 14 kasus aktif, namun dari jumlah itu hanya tiga orang saja yang benar-benar tinggal di kota ini. Sehingga temuan harian kasus Covid-19 di Malang kota sebenarnya sangat sedikit.

Seluruh pasien kasus aktif yang berdomisili di Kota Malang hanya memiliki gejala ringan.

“Semuanya melakukan isolasi mandiri di rumah karena hanya bergejala ringan saja,” ucapnya.

Dinas Kesehatan mengimbau warga selalu patuh protokol kesehata, terutama selama Hari Raya Idul Adha dan libur panjang siswa sekolah. Sebab cara ini terbukti paling ampun mencegah penularan Covid-19.