Kampoeng Heritage Kajoetangan, Napak Tilas Sejarah di Jantung Kota Malang

CITILIVE– Di tengah geliat urbanisasi Kota Malang, masih ada ruang yang mempertahankan wajah masa lalu. Kampoeng Heritage Kajoetangan, yang terletak di pusat kota, menjadi saksi bisu sejarah kolonial yang kini disulap menjadi kawasan wisata edukatif dan penuh cerita. Melangkah di jalanan sempit dengan bangunan tua berornamen Belanda, pengunjung seolah diajak kembali ke zaman Hindia Belanda. Setiap sudutnya menyimpan kisah dari rumah tinggal warga hingga toko tua yang masih berdiri kokoh. Bukan hanya foto estetik yang bisa diburu, tapi juga suasana autentik yang makin langka di kota besar.
Di kawasan ini, aktivitas seperti tur jalan kaki, eksplorasi kuliner lokal, dan interaksi dengan warga menjadi daya tarik utama. Banyak wisatawan memilih menginap di sekitar area ini untuk mendapatkan pengalaman yang lebih utuh dan tidak terburu-buru. Menginap di pusat kota menjadi pilihan strategis untuk menjangkau berbagai spot heritage termasuk Kajoetangan. Salah satu akomodasi yang ramai disambangi wisatawan adalah hotel yang tidak hanya mengutamakan kenyamanan, tapi juga mendekatkan tamunya pada kearifan lokal.

Atria Hotel Malang, misalnya, menawarkan konsep staycation yang selaras dan Lokasinya berada di jalur utama kota dan hanya beberapa menit dari kawasan heritage. Tanpa perlu jauh-jauh, tamu bisa menikmati paduan modernitas dan nuansa Malang tempo dulu.Berlokasi di jantung kota dan hanya beberapa menit dari kawasan heritage, Atria Hotel Malang menawarkan tarif mulai Rp 710.000 nett/malam untuk kamar tipe superior.
Dengan standar bintang empat, hotel ini menyasar wisatawan yang ingin memadukan kenyamanan menginap dengan kedekatan akses ke destinasi historis. Menariknya, hotel ini juga menghadirkan sentuhan tradisional dalam layanan kulinernya. Di restoran hotel, disajikan menu khas Sunda seperti Nasi Timbel komplet dengan lauk tradisional dan sambal pedas segar seharga Rp 75.000 nett. Sebagai pelengkap, tamu bisa mencoba Kopi Klepon, minuman manis unik beraroma pandan dan gula merah seharga Rp 40.000 nett.
Semua disajikan di ruang makan berdesain modern namun tetap membawa rasa Indonesia yang kuat. Mengunjungi kawasan Kajoetangan dan bermalam di akomodasi yang memahami karakter kota bukan hanya soal liburan, tapi juga cara untuk memahami kembali identitas Malang. Apalagi, tren pariwisata kini bukan lagi tentang banyak tempat, melainkan tentang pengalaman yang bermakna. Dengan pilihan akomodasi yang nyaman, lokasi strategis, serta dukungan kuliner lokal yang otentik, Malang tidak hanya menawarkan tempat menginap.
Tertarik eksplorasi Kota Malang lebih dalam?Hubungi +62 812-2016-0855 atau kunjungi Instagram @atriahotelmalang