Jajanan Pasar Naik Kelas! Inovasi Digital Walikota Malang Dongkrak Ekonomi Lokal

Citilive – Di tengah maraknya tren makanan modern dan cepat saji, Pemerintah Kota Malang mengambil langkah cerdas dan menyentuh hati. Festival Jajanan Pasar hadir sebagai upaya strategis untuk mengembalikan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap kuliner tradisional yang kaya akan cita rasa dan nilai sejarah.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang hadir langsung dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya Festival Jajanan Pasar di pasar Klojen Kota Malang, pada rabu (23/4/2025).
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar pesta kuliner, tetapi juga wujud pelestarian kearifan lokal dan pemberdayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang.

“Kita ingin mengenalkan kembali jajanan pasar kepada anak-anak muda. Bukan hanya enak, tapi juga sehat karena tidak memakai bahan pengawet. Ini adalah warisan budaya yang perlu kita jaga,” ujar Wahyu dalam sambutannya.
Festival ini digelar sebagai bagian dari program prioritas Pemkot Malang untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal sekaligus meningkatkan daya tarik wisata kuliner. Lebih dari sekadar sajian tradisional, setiap jajanan pasar yang dipamerkan membawa cerita dan filosofi yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat.
Menariknya, kegiatan ini turut melibatkan kolaborasi antara Pemkot Malang, Bank Indonesia Malang, serta perbankan lainnya. Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah kampanye transaksi digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). “Kami ingin pelaku UMKM naik kelas dan terbiasa dengan ekosistem digital,” tambah Wahyu. Pengunjung festival pun dimanjakan dengan diskon khusus sebesar 10 persen apabila melakukan pembayaran dengan QRIS.

Selain soal kuliner dan ekonomi, Wali Kota Wahyu Hidayat juga menyoroti pentingnya kenyamanan masyarakat saat mengunjungi pasar-pasar tradisional. Terkait dengan kemacetan lalu lintas di sekitar Pasar Klojen dan Pasar Oro-oro Dowo, Pemkot Malang tengah mengkaji penataan ulang arus lalu lintas. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mengakses pasar dengan lebih nyaman dan aman.
Di sisi lain, Wahyu juga menyinggung potensi pengembangan Koperasi Merah Putih di wilayah Kota Malang. “Saat ini fokusnya masih di kabupaten. Tapi kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk melihat peluang penerapannya di Kota Malang,” ujarnya. Koperasi ini diharapkan bisa menjadi solusi akses pembiayaan dan penguatan ekonomi kerakyatan di masa depan.
Festival Jajanan Pasar bukan hanya panggung untuk mengenang masa lalu lewat rasa, tetapi juga langkah nyata dalam membangun masa depan ekonomi lokal. Dengan komitmen kuat dari Pemerintah Kota Malang dan partisipasi aktif masyarakat, jajanan pasar tak hanya bertahan, tapi akan terus berkembang sebagai identitas kuliner yang membanggakan. (Ab)
1 Comment
It iis appdopriate tie too mske some plans for tthe future
and it iss tikme tto be happy. I’ve read thiis postt annd iif
I coulpd I want to suhggest yyou some inteeesting things orr advice.
Maybe you can writre nsxt aricles referring to this article.
I want tto read egen morre things about it!