Jaga Distribusi Barang dan Kendalikan Inflasi, Wali Kota Malang Gelar Operasi Lalu Lintas Terpadu

CITILIVE – Pemerintah Kota Malang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polresta Malang Kota menggelar Operasi Sadar Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas serta Angkutan Jalan, Rabu (23/7). Kegiatan ini berlangsung di Jalan Raya Langsep, tepatnya di depan Masjid Al-Ikhlas.
Berbeda dari razia lalu lintas pada umumnya, operasi ini menjadi bagian dari strategi terpadu Pemkot Malang dalam menjaga kelancaran distribusi logistik serta pengendalian inflasi. Sasaran operasi meliputi kendaraan angkutan orang, barang, hingga angkutan khusus.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang hadir langsung di lokasi menegaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menertibkan lalu lintas.
“Ini bukan operasi biasa seperti Operasi Patuh Semeru. Kami libatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) karena distribusi logistik sangat memengaruhi stabilitas harga di pasar. Maka, ini juga bagian dari upaya menjaga inflasi,” ujar Wahyu.
Ia mencontohkan keterlambatan distribusi daging ke pasar yang terungkap dalam evaluasi bersama kementerian pekan lalu. Keterlambatan itu bisa memicu kelangkaan dan lonjakan harga.
“Kami harus tahu hambatannya di mana. Apakah di transportasi, cuaca, atau teknis lainnya. Hari ini kami turun langsung untuk memastikan jalur distribusi aman dan lancar,” lanjutnya.
Dalam pelaksanaan operasi sejak pagi hari, tim gabungan memeriksa kendaraan satu per satu. Hingga pukul 10.30 WIB, tercatat 187 kendaraan telah diperiksa. Temuan di lapangan meliputi pelanggaran administrasi, kondisi teknis kendaraan, hingga trayek tidak sesuai perizinan. Beberapa kendaraan juga kedapatan tidak membawa dokumen wajib seperti KIR dan langsung mendapat teguran dari petugas.
Wali Kota juga berdialog dengan sejumlah sopir angkutan barang. Salah satunya sopir truk asal Karanganyar, Jawa Tengah, yang membawa muatan beras ke pasar di Kota Malang.
“Dari informasi seperti ini, kami bisa memetakan jalur distribusi dan mengantisipasi potensi hambatan. Ini penting untuk penyusunan strategi pengendalian harga ke depan, terutama dalam situasi ekonomi yang fluktuatif,” jelas Wahyu.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, kepolisian, dan TPID sebagai bentuk kepatuhan terhadap arahan pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat menetapkan parameter kinerja daerah melalui capaian inflasi. Maka kami dituntut aktif, bukan hanya di atas kertas tapi benar-benar turun ke lapangan,” tegasnya.
Selain itu, operasi ini juga menjadi momentum edukasi bagi pengemudi kendaraan angkutan agar lebih sadar terhadap keselamatan dan kelengkapan berkendara.
“Kami tidak hanya menindak, tapi juga memberikan edukasi. Keselamatan pengemudi dan kelancaran distribusi barang adalah dua hal penting yang harus dijaga bersama,” pungkasnya. (Ab)