Inovasi Kolostrum Kambing Bubuk Antar Pemkot Malang Masuk 10 Besar Kompetisi Inovasi Jawa Timur

CITILIVE, MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berhasil masuk dalam 10 nominator kategori III bidang agribisnis dan energi pada ajang Kompetisi Inovasi Jawa Timur 2025. Inovasi yang diusung adalah pemanfaatan teknologi vacuum drying dalam proses pembuatan produk kolostrum kambing bubuk. Pencapaian tersebut mendapat perhatian khusus saat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menerima kunjungan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur, Dr. Andriyanto, SH., M.Kes., bersama tim juri peninjauan lapangan di Balai Kota Malang, Selasa (26/8).
Kreativitas dari Malang

Wali Kota Wahyu menyampaikan apresiasinya atas capaian ini. Menurutnya, inovasi kolostrum kambing bubuk menjadi bukti bahwa kreativitas bisa lahir dari potensi lokal dan dikembangkan untuk memberi manfaat lebih luas. “Ini contoh nyata bagaimana riset dan inovasi bisa hadir di tengah masyarakat. Bukan hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan,” ungkap Wahyu.
Penilaian Kompetisi
Sementara itu, Kepala BRIDA Jatim, Dr. Andriyanto, menjelaskan bahwa kompetisi inovasi ini dirancang untuk memacu kreativitas daerah sekaligus mencari solusi nyata atas berbagai tantangan. Menurutnya, ada tiga kriteria utama dalam penilaian, yaitu kebaruan, manfaat, serta dampak positif bagi masyarakat. “Inovasi harus menghadirkan sesuatu yang baru, bisa dirasakan manfaatnya, dan memberi dampak nyata. Malang memiliki potensi besar di bidang ini,” ujarnya.
Potensi Kolostrum Kambing Bubuk
Produk kolostrum kambing bubuk yang dikembangkan dengan teknologi vacuum drying dinilai memenuhi ketiga kriteria tersebut. Kolostrum, yang dikenal kaya nutrisi, berpotensi menjadi alternatif gizi tambahan bagi anak-anak maupun masyarakat luas. Teknologi pengeringan vakum membuat produk lebih awet dan berkualitas tinggi. “Inovasi ini bukan sekadar produk, tapi juga bentuk terobosan dalam menjaga kualitas pangan lokal agar bisa bersaing dan memberi manfaat lebih luas,” tambah Andriyanto.
Dorongan untuk Terus Berkarya
Dengan masuknya inovasi ini dalam 10 besar Jawa Timur, Pemkot Malang optimistis bisa melangkah lebih jauh. Wali Kota Wahyu berharap pencapaian tersebut menjadi motivasi bagi perangkat daerah, akademisi, maupun masyarakat untuk terus menciptakan karya-karya inovatif. “Malang sudah dikenal sebagai kota kreatif. Prestasi ini harus menjadi dorongan untuk semakin memperkuat citra itu, sekaligus memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat,” pungkasnya. (Ab)