Ini Kondisi Alun-alun Malang VS Kayutangan Heritage
CITILIVE – Kota Malang memiliki dua alun-alun yang lokasinya cukup berdekatan. Satunya dikenal dengan sebutan alun-alun kotak berada di Jalan Merdeka, sedangkan lainnya diketahui sebagai alun-alun Tugu atau alun-alun bundar bertempat di depan Balai Kota Malang.
Kayutangan Heritage merupakan kawasan wisata heritage Kota Malang bagi pengunjung yang ingin mengenang romantisme tempo dulu.
Kawasan Kayutangan Heritage terletak dekat dengan Alun-alun Kota Malang dan dapat diakses dari koridor Talun (Jl. Arief Rahman Hakim) dan koridor Kayutangan (Jl. Basuki Rahmat).
Kampung tua ini menawarkan wisata bernuansa tempo dulu dengan beragam kreasi, mulai dari rumah-rumah dengan arsitektur era kolonial, pameran batik Kayutangan, hingga pasar tradisional di tengah perkampungan Kayutangan Heritage.
Merupakan salah satu destinasi yang nyaman dinikmati sebagai wisata jalan kaki,pengunjung bisa menyusuri gang-gang kecil menikmati keindahan deretan hunian yang tertata apik di antara rumah-rumah berarsitektur kolonial Belanda.
Berdekatan dengan Kayutangan Heritage, terdapat Alun-alun Kota Malang atau yang biasa disebut Alun-Alun Merdeka.
Tempat terbuka ini merupakan pusat kegiatan warga Kota Malang yang menjadi salah satu destinasi favorit di pusat kota.
Ditambah dengan berbagai fasilitas yang ada, seperti wahana permainan, air mancur, rumah burung, dan lainnya.
Sayangnya, terlihat perbedaan yang cukup kontras di antara kedua tempat yang menjadi salah satu tujuan wisata keluarga tersebut.
Berbeda dengan Kayutangan Heritage yang tertata rapi dan bersih, Alun-alun Kota Malang terlihat tak terawat.
Meskipun menjadi tempat favorit warga, ada beberapa hal yang mengganggu kenyamanan pengunjung
Di antaranya meja dan kursi yang sudah berkarat dan sampah bungkus makanan yang berserakan.
Ditambah lagi, dengan kondisi Alun-alun yang gelap di malam hari yang telah banyak dikeluhkan warga sejak beberapa lama.
Kondisi alun-alun yang gelap diakibatkan dengan banyaknya kabel yang hilang dicuri orang-orang tak bertanggung jawab.
Area alun-alun juga tidak memiliki CCTV, sehingga sulit mengetahui pelaku pencurian.
Diharapkan, Pemkot Malang dapat segera melaksanakan revitalisasi Alun-alun Kota Malang, yang rencananya akan dilaksanakan pada 2023 ini.
Dengan perombakan area alun-alun, tentunya bisa menjadi salah satu cara mengantisipasi lonjakan pengunjung yang datang ke kawasan Kayutangan Heritage.
Saat ini Alun-Alun Tugu yang terletak di depan Balai Kota Malang tengah dalam proses revitalisasi. Proses revitalisasi ini banyak menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.
Hal ini karena alun-alun tersebut termasuk lokasi yang sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda.
Korelasi antara revitalisasi dan objek sudah seharusnya menjadi pertimbangan. Apalagi Alun-Alun Kota Malang termasuk kawasan yang masuk kriteria sebagai objek yang diduga cagar budaya.
Proses revitalisasi dalam konteks cagar budaya berarti tidak menghilangkan keaslian dari objek itu sendiri. Hal ini berarti pemerintah perlu tetap menjaga keaslian ataupun langkah-langkah adaptif.
Dengan demikian, pemerintah tetap dapat mengakomodasi kepentingan-kepentingan masyarakat tanpa mengindahkan ataupun menghilangkan keaslian dari alun-alun.
Saat ini progres pembangunan masih memasuki pekan pertama.
Hal ini berarti progres pekerjaan sudah berjalan kurang lebih 0,63 persen. Progres ini dianggap masih lebih cepat dari rencana semula sebesar 0,24 persen.
Adapun mengenai gambaran revitalisasi Alun-Alun akan meliputi penataan taman dan vegetasinya. Kemudian juga akan ada penataan pedestrian yang meliputi pelebaran area pedestrian. Dengan kata lain, nantinya tidak ada tembok dan dapat mengembangkan akses difabel pada area pedestrian.
Selanjutnya, dinas juga akan melaksanakan penataan pencahayaan di Alun-alun. Hal ini akan meliputi penambahan lampu dekorasi, lampu spot taman dan lampu spot yang ada di tugu. Kemudian akan ada penataan air mancur yang meliputi air mancur kabut serta air mancur statis.
Berikutnya, terdapat penggantian pagar keliling kolam dengan desain tertentu.
Selain itu, juga akan melaksanakan normalisasi drainase eksisting dan penambahan sumur resapan. Kemudian melaksanakan perbaikan dan peremajaan jaringan irigasi serta jaringan elektrikal tanaman.
Belum meratanya renovasi di Alun-Alun Kota Malang terlihat dari meja dan kursi yang sudah berkarat. Meski demikian, pengunjung tetap menikmati wisata di alun-alun. Terlebih sekarang tidak ada penjual yang boleh masuk ke dalam alun-alun.