Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
02/05/2025
CITILIVE

Hari Buruh, Momentum Rajut Kebersamaan Menuju Kesejahteraan Pekerja di Kota Malang

rifamahmudah
  • Mei 1, 2025
  • 3 min read
Hari Buruh, Momentum Rajut Kebersamaan Menuju Kesejahteraan Pekerja di Kota Malang

Citilive – 1 Mei 2025
Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan kelas pekerja serta momentum untuk menyuarakan hak dan kesejahteraan pekerja mereka. Di Kota Malang, semangat tersebut terus digaungkan oleh berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah maupun pekerja itu sendiri.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, SSTP, MSi, menyampaikan harapannya agar peringatan May Day tahun ini dapat menjadi energi positif bagi seluruh elemen tenaga kerja dan pelaku usaha di Kota Malang.

“Harapannya dengan peringatan Hari Buruh Internasional ini, situasi di Kota Malang semakin kondusif. Pekerja di Kota Malang semakin diprioritaskan, hak dan kewajiban dapat diberikan oleh semua pengusaha,” ungkap Arif saat ditemui usai mempersiapkan agenda peringatan May Day 2025.

Menurut Arif, May Day bukan hanya momen perayaan, namun juga refleksi untuk memperkuat komunikasi antara pekerja dan pengusaha. Ia menekankan bahwa hubungan industrial yang harmonis akan menciptakan stabilitas iklim kerja, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Harapan kami hubungan pengusaha dan pekerja semakin sukses dan harmonis, sesuai dengan tema May Day tahun ini, yakni Merajut Kebersamaan untuk Kesejahteraan Pekerja,” imbuhnya.

Sebagai salah satu kota pendidikan dan pariwisata dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup dinamis, Kota Malang memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga iklim ketenagakerjaan. Dari industri kreatif, jasa, UMKM, hingga sektor formal seperti manufaktur dan perhotelan, tenaga kerja menjadi tulang punggung pembangunan kota.

Disnaker PMPTSP Kota Malang secara konsisten menjembatani aspirasi buruh dan pelaku usaha, termasuk dalam hal pemenuhan hak normatif seperti upah minimum, jaminan sosial tenaga kerja, jam kerja yang manusiawi, serta peningkatan keterampilan kerja melalui pelatihan vokasi.

Baca Juga:  Pemkot Batu Dorong Ekspor Produk Unggulan ke Pasar Internasional

“Tahun ini kami akan lebih banyak melibatkan pekerja dalam kegiatan pelatihan keterampilan, agar mereka tidak hanya kompeten, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja digital dan global,” jelas Arif.

Menariknya, peringatan Hari Buruh di Kota Malang tahun ini dipastikan berlangsung tanpa aksi demonstrasi besar. Para serikat pekerja dan organisasi buruh lebih memilih melakukan kegiatan sosial, edukatif, dan dialog terbuka bersama pemerintah daerah.

Hal ini mencerminkan kedewasaan hubungan industrial di Kota Malang yang telah berkembang ke arah yang lebih konstruktif. Upaya kolaboratif ini juga diapresiasi oleh Pemkot Malang karena menjaga stabilitas kota yang damai dan produktif.

Harapan ke Depan: Sinergi untuk Kesejahteraan

Pemerintah Kota Malang melalui Disnaker PMPTSP berkomitmen untuk terus memfasilitasi ruang dialog antara pekerja dan pengusaha. Tak hanya dalam hal penyelesaian perselisihan, tetapi juga dalam menciptakan sistem kerja yang sehat dan adil.

“Pekerja adalah aset. Jika mereka sejahtera, maka produktivitas dan loyalitas terhadap perusahaan juga meningkat. Ini yang terus kami dorong melalui forum komunikasi tripartit, pembinaan tenaga kerja, hingga pengawasan ketenagakerjaan,” pungkas Arif.

May Day 2025 bukan hanya soal mengenang sejarah perjuangan kaum buruh, tetapi menjadi titik tolak untuk membangun masa depan tenaga kerja yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan dihargai.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *