Gubernur Khofifah Resmikan Transjatim Koridor 1 di Malang Raya, Dorong Mobilitas Cepat dan Transportasi Murah
CITILIVE — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi meluncurkan Transjatim Koridor 1 Malang Raya, layanan transportasi massal baru yang menghubungkan Kota Malang dan Kota Batu. Peresmian yang digelar di Balai Kota Malang, Kamis pagi, menandai fase baru pembangunan transportasi publik modern dan terjangkau bagi warga Malang Raya.
Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan bahwa pengoperasian koridor ini menjadi bagian penting dari perluasan jaringan Transjatim di seluruh Jatim.
“Ini adalah koridor pertama untuk Malang Raya. Target kami, layanan ini dapat meningkatkan kualitas mobilitas, menghadirkan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau,” ujar Gubernur.
Ia memastikan dua koridor lanjutan akan segera dibahas bersama pemerintah daerah dan pemangku kebijakan transportasi setelah evaluasi tahap awal selesai.
Transjatim Koridor 1 hadir sebagai alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien di tengah meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi dan kepadatan arus wisata ke Kota Batu.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa kehadiran Transjatim akan menjadi moda andalan masyarakat dan wisatawan.
“Warga kini memiliki pilihan transportasi yang lebih nyaman dan terjangkau,” kata Wahyu.
Transjatim Koridor 1 beroperasi setiap hari pukul 05.00–21.00 WIB dengan tarif:
• Rp5.000 untuk penumpang umum
• Rp2.500 untuk pelajar, mahasiswa, dan santri
Layanan ini mengerahkan 14 armada dengan rute sejauh 23 kilometer, melintasi pusat kota, kawasan pendidikan, dan akses wisata.
Dishub Jawa Timur menyebutkan seluruh halte, rambu, serta fasilitas keselamatan telah siap digunakan. Total 62 titik halte dan rambu dipasang di sepanjang koridor.
Petugas pramugari bus juga disiapkan untuk membantu penumpang, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.
Peluncuran Transjatim Koridor 1 disebut membawa sejumlah manfaat strategis:
- Mengurangi kepadatan lalu lintas Malang–Batu
Arus wisata yang tinggi ke Kota Batu sering menjadi penyebab kemacetan. Kehadiran transportasi massal dinilai dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi.
- Akses murah menuju pusat kota, kampus, dan destinasi wisata
Penumpang dapat mencapai Kayutangan Heritage, Balai Kota Malang, Stasiun Malang, hingga Terminal Landungsari hanya dengan sekali perjalanan.
- Mobilitas pelajar dan pekerja semakin efisien
Tarif khusus dan jam operasional luas membuat Transjatim bisa menjadi moda harian pelajar dan pekerja.
- Transportasi inklusif dan aman
Keberadaan pramugari bus serta halte resmi meningkatkan keselamatan dan kenyamanan kelompok rentan.
Menutup peluncuran, Gubernur Khofifah berharap masyarakat mulai beralih ke transportasi publik demi menekan kemacetan dan polusi.
“Kami ingin transportasi publik menjadi pilihan utama masyarakat. Transjatim adalah langkah awal untuk itu,” tegasnya.
Dengan pengoperasian koridor pertama ini, Malang Raya resmi memasuki era baru layanan angkutan massal yang lebih modern, terintegrasi, dan ramah bagi semua kalangan. (Ab/Sh)
