Grasstrack Porprov IX Jatim: Kota Batu Raih Perunggu, Gagal di Modifikasi Akibat Masalah Teknis

CITILIVE – Babak final cabang olahraga grasstrack Porprov IX Jawa Timur 2025 resmi digelar di Sirkuit Jalibar, Kota Batu, Jumat (20/6). Sebanyak 32 pembalap berlaga di dua kelas panas: Race Trail Max 155cc standar beregu dan perorangan. Aksi para rider menegangkan sejak start hingga garis finis, namun sayangnya, tuan rumah Kota Batu hanya berhasil mengamankan satu medali perunggu.
Satu-satunya medali untuk Kota Batu datang dari kelas standar perorangan lewat pembalap muda Miftakhul Andika, yang sukses finis di posisi ketiga. Namun, kegembiraan itu tak berlanjut di kelas modifikasi perorangan dan beregu. Dua rider andalan, Kafa dan Afriya, harus gagal finis akibat kendala teknis.“Kita sebetulnya punya kans besar, tapi rantai sempat lepas dan itu mengganggu performa. Di kelas modifikasi kami gagal karena kendala teknis dan masalah part motor,” ujar Afifuddin Nur, Ketua IMI Kota Batu, saat ditemui seusai lomba.
Target Emas Gagal Tercapai di Grasstrack Porprov IX , Evaluasi Jadi Prioritas
Sebelumnya, IMI Kota Batu menargetkan minimal lima medali emas dari dua nomor unggulan: balap motor dan grasstrack. Hasil akhir? Kota Batu hanya mampu membawa pulang satu emas dan satu perak dari balap motor, serta satu perunggu dari grasstrack.“Grasstrack ini baru pertama kali dilombakan di Porprov, dan persiapan kita sangat mepet, belum genap setahun. Ini jadi pelajaran penting untuk pembinaan ke depan,” lanjut Afifuddin.
Diskualifikasi Warnai Laga Beregu, Dua Perunggu Melayang

Insiden juga terjadi di kelas beregu. Kota Batu seharusnya mampu mengamankan satu perunggu tambahan, namun tim dinyatakan diskualifikasi akibat kelalaian teknis pada salah satu part motor yang tidak terpasang sempurna. “Kalau tidak kena diskualifikasi, kami bisa bawa pulang dua perunggu. Tapi karena kelelahan dan buru-buru, tim lalai pasang part. Ini jadi evaluasi besar bagi kami,” jelasnya.
Sidoarjo dan Ponorogo Juga Alami Masalah
Tidak hanya Kota Batu, pembalap dari daerah lain seperti Sidoarjo dan Ponorogo juga menghadapi kendala serupa di kelas yang sama. Beberapa motor mengalami kerusakan, bahkan sempat terjadi benturan kecil antar pembalap saat memasuki tikungan akhir.
Optimisme ke Depan: Latihan Dini dan Manajemen Teknis
Meski hasil belum memuaskan, IMI Kota Batu tetap optimis. Pembinaan usia dini dan manajemen teknis akan diperkuat untuk menghadapi event ke depan.“Ke depan kami akan siapkan atlet dan motor jauh hari. Harus lebih siap secara fisik, teknis, dan manajemen tim,” tutup Afifuddin. (Ab)