Gelar Silaturahmi Ramadhan, Pemkot Batu Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
BATU, Malangpost.id – Tak terasa Ramadhan 1442 H sudah memasuki hari ke tujuh, tepat satu minggu sudah kita menjalani puasa. Demi jalin silaturahmi dengan masyarakat, Pemerintah Kota Batu melalui Bagian Kesra menggelar kegiatan Silaturahmi Ramadhan di Masjid Sultan Agung, Senin (19/04).
Berbeda dengan kegiatan safari ramadhan tahun-tahun sebelumnya, silaturahmi ramadhan kali ini digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Alhamdulillah, hari ini kegiatan silaturahmi ramadhan yang pertama berjalan dengan lancar, tahun ini kita tidak mengadakan safari ramadhan sesuai instruksi dari Bapak Presiden” kata Wakil Walikota Batu.
Wakil Walikota Batu menjelaskan, kegiatan silaturahmi ramadhan ini diperbolehkan sesuai dengan Surat Edaran Kemenag RI dan Gubernur Jatim dengan penerapan kapasitas 50% dan protokol kesehatan.
“Dengan silaturahmi yang kita lakukan kali ini harapannya bisa mendapatkan berkah dari Allah SWT di bulan suci ramadhan” imbuh H. Punjul.
Tidak hanya itu, acara silaturahmi Ramadhan kali ini juga menjadi ajang untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan.
Baca juga : Harga Pangan Dalam Pantauan, Pemkot Batu Gelar Operasi Pasar
Sebanyak 10 perwakilan anak yatim dan 10 dhuafa Kelurahan Songgokerto hadir untuk menerima santunan secara simbolis. Kegiatan yang akan digelar selama 15 hari ini akan dilakukan di masjid dan musholla Kota Batu secara bergilir.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Batu, H. Nawawi berharap semangat masyarakat untuk beribadah di bulan ramadhan tidak berkurang walaupun di tengah Pandemi Covid-19.
Beribadah puasa di kala pandemi menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal tersebut tidak menjadi alasan untuk kita bermalasan. Berharap semangat untuk beribadah dan menebar kebaikan tetap terpupuk meski masih berdampingan dengan pandemi.
“Semoga silaturahmi yang dilakukan kali ini menjadi spirit kita untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan”katanya.
Kegiatan silaturahmi ramadhan ditutup dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Hasyim Sirojjudin, pengasuh Ponpes Manbaul Ulum Sidomulyo.
