Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia Ramaikan Stadion Gajayana

ADV, MalangLive – Anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, serta mempunyai hak mendapatkan perlindungan dari diskriminasi dan hak berpartisipasi.
Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Malang menggelar Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia 2022 dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu (29/10).
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Pujianto dan beberapa kepala OPD terkait.
Sebanyak 6.660 siswa Paud dan TK menyemarakkan gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia dan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila di Stadion Gajayana, Kota Malang
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang itu juga sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional dan Hari Sumpah Pemuda.
Ribuan siswa itu tampak antusias mengikuti senam dan tari kreasi itu dengan tertib. Orang tua siswa juga memadati tribun Stadion Gajayana, mendampingi anak anak mereka.
Ribuan siswa itu tampak antusias mengikuti senam dan tari kreasi itu dengan tertib. Orang tua siswa juga memadati tribun Stadion Gajayana, mendampingi anak anak mereka.
Ribuan siswa itu tampak antusias mengikuti senam kreasi anak Indonesia dan tari kreasi itu dengan tertib. Orang tua siswa juga memadati tribun Stadion Gajayana, mendampingi anak anak mereka.
“Ada 6.660 anak yang terlibat, tentu ini luar biasa. Ini sebagai tonggak bahwa anak adalah generasi emas. Mereka dikenalkan dengan anak lain, masyarakat, saling bantu, mengalah, ngantre hingga pengetahuan budaya di sini,” tuturnya.
Suwarjana juga mengatakan bahwa pendidikan karakter bangsa juga telah disisipkan di sejumlah mata pelajaran sekolah di Kota Malang. Hal ini dilakukan untuk menanamkan jiwa nasionalis anak tanpa bully.
“Pendidikan karakter kami selipkan di materi pelajaran bukan hanya PKN, tapi juga di olahraga, agama, matematika, IPA hingga IPS. Kami juga selalu tekankan anti buli di sekolah sekolah yang bahkan kami buatkan satgas anti buli mulai TK, SD hingga SMP,” tandasnya.
Tema besar Hari Anak Nasional kali ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Hari Anak Nasional 2022 diadakan kali ini untuk mendorong kepedulian masyarakat supaya memastikan anak-anak Indonesia tetap tangguh dalam rangka pemenuhan hak anak dan perlindungan pascapandemi Covid-19.
Semua komponen bangsa Indonesia diharapkan dapat menjamin pemenuhan hak hidup, tumbuh, dan berkembang pada anak.
Serta dapat berpastipasi secara kemanusiaan untuk mencegah kekerasan dan diskriminasi terhadap anak.
Pembawa acara segera menginstruksikan peserta upacara segera memasuki lapangan upacara sebagai tanda pelaksanaan Hari Anak Nasional dan Sumpah Pemuda akan dimulai.
Setelah pelaksanaan upacara selesai dilanjutkan laporan kegiatan dari kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dilanjutkan sambutan Walikota Malang.
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menyampaikan, “bahwa kegiatan peringatan HAN tahun ini diikuti oleh sekitar 6650 anak. Baik itu mereka dari yayasan, lembaga, TK dan PAUD yang ada di Kota Malang.
Guru pendamping sebanyak 1.500, perwakilan paud dan TK dari Kecamatan klojen berjumalah 1039 peserta, Kecamatan sukun 1313 siswa dengan kostum merah muda Kecamatan kedungkandang sekitar 1846 menggunakan kostum merah, Kecamatan blimbing total 1448 siswa menggunakan kostum ungu dan Kecamatan Lowokwaru berjumalah 955 siswa menggunakan kostum biru arema.
Sedangkan peserta Tari kreasi ditampilkan oleh para pendidik sebanyak 600 guru dan dari himpaudi sebanyak 800 peserta.

Dijelaskannya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajarkan anak berinteraksi dengan orang lain. “Mereka sebagai tombak penerus generasi muda yang harus mulai kebiasaan baru, bertemu hingga berinteraksi dengan orang lain. Budaya mereka juga harus tetap kita pupuk dan kita ajarkan pada anak,” papar Suwarjana.
Sambutan Walikota Malang, Sutadji menyampaikan, “melalui peringatan HAN, para generasi penerus bangsa harus memiliki karakter bangsa. Dan itu, harus bisa ditanamkan saat anak berusia dini. “Intinya, anak harus bangga menjadi anak Indonesia, dengan begitu anak berarti memiliki Pancasilais. Karenanya, mulai sedini mungkin anak-anak itu mulai ditanamkan karakter bangsa. Sehingga, harus paham budayanya, akulturasi dan asimilasi,
Anak usia dini itu sudah bisa merekam di otak kanannya dan itu luar biasa. Untuk itu, perlu ada mitigasi dan literasi kepada anak untuk membangun karakter mereka.
Tarian profil Pancasila, itu menjadi bagian dari mengajar merdeka belajar. Karena, anak harus bisa menerima pendidikan secara nyaman, aman dan tidak ada indoktrinisasi. Tentunya, materi dalam pembelajaran juga harus tetap dikuatkan.
Dengan adanya tarian ini, maka juga melatih daya ingat seorang anak. Tidak egois, karena kita hidup ini harus saling menghormati. Itu yang harus kita kuatkan,” tuturnya.
Apalagi, tambah Wali Kota Sutiaji, merdeka belajar saat ini sudah tertanam dimana, anak memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga tidak perlu untuk disamaratakan kemampuan yang dimiliki.
“Anak belajar apa, tidak harus disamakan. Itu harus disesuaikan dengan kemampuannya, karena anak punya talenta yang berbeda-beda,” katanya.
Peserta senam memasuki lapangan bola Gebyar senam kreasi dimulai, ada 4 intruktur senam yang memandu anak anak mengikuti gerakannya
Tampak kompak dan semangat anak anak bersenam bersama teman temannya. Bunda paud menghampiri anak anak yang sedang senam dan beliau mengikuti senam dan berdiri di samping anak anak.
Setelah senam anak anak berfoto bersama bunda paud, Walikota Malang dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum meninggalkan tempat acara, anak anak di hibur dengan story telling dari hawai waterpark.
Penutup acara penampilan yang meriah tarian kreasi budaya yang pesertanya 600 guru paud dan TK.