Dua SPPG di Kota Malang Hentikan Operasional Sementara, Ini Penjelasan Resminya
CITILIVE,MALANG — Dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang resmi menghentikan operasional sementara. Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) menegaskan bahwa penghentian ini tidak terkait persoalan pendanaan, melainkan pergantian pengelola serta pembenahan infrastruktur.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyebut dua SPPG yang berhenti beroperasi adalah SPPG Yayasan LP Ma’arif NU di Jalan IR Rais dan SPPG Lanal di Jalan Yos Sudarso yang dikelola Yayasan Salman Peduli Berkarya.
“Ada dua SPPG yang berhenti beroperasi. Penghentiannya karena proses pergantian yayasan pengelola dan pembenahan infrastruktur, bukan masalah pendanaan,” tegas Slamet saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2025).
Slamet menyampaikan bahwa masa penghentian bersifat sementara, namun pihaknya belum dapat memastikan kapan kedua SPPG kembali aktif. Estimasi awal, proses dapat berlangsung sekitar satu bulan, bergantung pada administrasi dan pemenuhan standar layanan.

“Kami belum tahu kapan kembali beroperasi. Perkiraan sekitar satu bulan, semoga cepat tuntas,” ujarnya.
Dampak ke Program MBG
Penghentian dua SPPG ini berdampak langsung terhadap layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa. SPPG LP Ma’arif NU sebelumnya melayani 13 sekolah, dengan total 3.100 siswa, ditambah 252 balita serta ibu hamil dan menyusui.
Sementara SPPG Lanal melayani sekitar 3.000 siswa, namun masih membutuhkan penataan fasilitas agar memenuhi Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
Dispangtan menyatakan, pembangunan ekosistem SPPG tetap berjalan. Kota Malang menargetkan 84 SPPG beroperasi untuk memenuhi kebutuhan program MBG. Hingga kini, 17 SPPG sudah berjalan, dan 14 di antaranya telah mengantongi SLHS. Selain itu, 12 SPPG tambahan sedang disiapkan untuk beroperasi dalam waktu dekat.
SPPI Benarkan Ada Pergantian Pengelola
Koordinator SPPG/SPPI Kota Malang, Muhammad Atho’illah, membenarkan adanya pergantian yayasan pengelola. Ia menyebut proses administrasi masih berlangsung sehingga layanan MBG di sekolah-sekolah terdampak terpaksa diliburkan sementara.
“Iya, ada pergantian yayasan pengelola. Administrasinya masih berjalan. Selama SPPG belum beroperasi, layanan MBG di sekolah ikut diliburkan,” jelas Atho’.
Ia memastikan layanan akan kembali normal begitu SPPG siap beroperasi serta memiliki SLHS sesuai ketentuan. (Ab/Sh)
