Dua Dosen Universitas Negeri Malang Masuk Daftar Ilmuwan Top Dunia 2023
CITILIVE – Universitas Negeri Malang (UM) mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Dua dosennya, Prof. Hadi Nur, PhD, dan Prof. Dr. Ahmad Taufiq, SPd, MSi, berhasil masuk dalam daftar “World’s Top 2% Scientists 2023” yang dirilis Stanford University. Prestasi ini merupakan pengakuan atas kontribusi besar keduanya dalam dunia penelitian.
Pengakuan di Dua Kategori
Prof. Hadi Nur terpilih dalam dua kategori, yaitu “Long Career” dan “Single Year Impact”, yang mencerminkan kontribusi berkelanjutan serta dampak signifikan dalam setahun terakhir. Sementara itu, Prof. Ahmad Taufiq, yang dikenal sebagai profesor termuda di UM, masuk dalam kategori “Single Year Impact”.
Daftar “World’s Top 2% Scientists” disusun berdasarkan analisis data bibliometrik dari Elsevier, penerbit terkemuka di bidang ilmiah. Daftar ini mencakup lebih dari tujuh juta ilmuwan aktif dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia, yang dinilai berdasarkan dampak karya ilmiah mereka.
Pandangan Para Ilmuwan
Prof. Ahmad menilai prestasi ini sebagai anugerah besar yang mencerminkan kerja keras berbagai pihak, termasuk keluarga, rekan kerja, dan mahasiswa. Ia berharap pencapaian ini menjadi titik awal untuk terus meningkatkan kualitas riset, bukan hanya sebagai tujuan akhir.
Di sisi lain, Prof. Hadi menekankan bahwa daftar tersebut dapat menjadi referensi penting bagi pengambil kebijakan untuk memahami posisi riset Indonesia secara global. Namun, ia juga menyoroti bahwa esensi dari penelitian tidak hanya terletak pada angka-angka, tetapi juga pada makna dan dampaknya.
Tantangan dan Dukungan Riset di Indonesia
Keduanya sepakat bahwa riset di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga minimnya pendanaan. Prof. Ahmad menyebut kolaborasi dengan ilmuwan dalam dan luar negeri sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kendala ini.
Selain itu, Prof. Hadi menekankan perlunya perbaikan tata kelola riset, termasuk memberikan waktu lebih bagi dosen untuk fokus pada penelitian di tengah beban mengajar yang tinggi. Menurutnya, tiga elemen utama—sumber daya manusia, infrastruktur riset, dan pendanaan—perlu diperkuat untuk memaksimalkan potensi riset nasional.
Komitmen Universitas Negeri Malang
Sebagai institusi tempat keduanya mengajar, UM memberikan dukungan penuh melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). UM juga menyediakan hibah penelitian, insentif bagi karya berkualitas, serta fasilitas laboratorium canggih seperti Laboratorium Sentral dan Laboratorium Terpadu.
Menurut Prof. Ahmad, UM terus berupaya meningkatkan kualitas riset melalui berbagai program, termasuk menghadirkan adjunct professor dari luar negeri untuk berkolaborasi dengan peneliti lokal. Hal ini diharapkan dapat menjadikan UM sejajar dengan universitas ternama di dunia.
Pesan untuk Peneliti Muda
Dilansir dari Kompas, kedua ilmuwan ini memberikan pesan inspiratif kepada peneliti muda. Prof. Ahmad mengajak para peneliti untuk terus belajar, membaca karya-karya terbaik, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sementara itu, Prof. Hadi menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam penelitian.
“Dedikasikan waktu Anda dengan bijak. Cintai ilmu pengetahuan sepenuh hati agar kontribusi yang dihasilkan benar-benar bermakna,” ujar Prof. Hadi.
Prestasi ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas riset dan membawa nama baik bangsa di panggung dunia.