Dorong Literasi Guru, Wali Kota Malang Apresiasi Terbitnya Buku Antologi “Takdir Pena dan Kapur”

CITILIVE – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan apresiasi tinggi terhadap terbitnya buku antologi bertajuk “Takdir Pena dan Kapur” yang ditulis oleh 19 guru tingkat SMP di Kota Malang. Buku ini merupakan hasil nyata dari pelatihan penulisan yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, sebagai bagian dari gerakan literasi berkelanjutan di lingkungan pendidikan.
Dalam sambutannya, Wahyu menyatakan bahwa kemampuan menulis adalah keterampilan esensial yang harus dimiliki guru masa kini. “Menulis seharusnya menjadi kebiasaan bagi para pendidik. Guru yang menulis tidak hanya mengajar, tapi juga menginspirasi. Saya sangat menghargai inisiatif ini,” ungkapnya saat menghadiri peluncuran buku tersebut.

Lebih lanjut, Wahyu menilai bahwa menulis bukanlah hal yang sulit jika dilandasi kemauan belajar. “Saya sendiri mulai belajar menulis demi memberikan contoh kepada anak-anak. Dengan buku, kita bisa membuka cakrawala berpikir generasi muda,” tambahnya.Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari lomba literasi yang diadakan tahun 2024 bekerja sama dengan salah satu media lokal, Radar Malang. “Dari 40 guru yang mengikuti pelatihan, 19 berhasil menuntaskan naskah dan kami bukukan dalam bentuk antologi,” tuturnya.
Antologi ini berisi refleksi, cerita inspiratif, dan pengalaman para guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Pelatihan menulis ini dinilai mampu mendorong lahirnya budaya literasi produktif di kalangan tenaga pendidik. Suwarjana menambahkan, program serupa akan terus digulirkan. “Kami sudah siapkan pelatihan penulisan lanjutan untuk guru SD yang akan dimulai pada bulan Juli 2025. Ini bagian dari roadmap penguatan literasi tenaga pendidik Kota Malang,” ujarnya.
Pemerintah Kota Malang menilai, kolaborasi antara dinas pendidikan dan media menjadi kunci dalam menciptakan ruang apresiasi bagi guru-guru yang produktif menulis. Melalui langkah ini, Kota Malang tidak hanya memperkuat kualitas guru dari sisi pedagogik, tapi juga sebagai kontributor literasi nasional.Peluncuran buku Takdir Pena dan Kapur menjadi simbol komitmen Kota Malang dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang literatif, kreatif, dan berorientasi pada pengembangan karakter guru yang inspiratif. (Ab)