DLH Kota Malang Targetkan 100% Proklim Tercapai pada 2025, Dorong Kesadaran Lingkungan Masyarakat
CITILIVE– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menargetkan Proklim (Program Kampung Iklim) tahun 2025 mencapai 100 persen. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya usai membuka acara Kegiatan Pendampingan Kelembagaan Masyarakat Dalam Rangka Mendorong Implementasi Proklim di Hotel Atria, Jalan Letjen S. Parman No 87-89 Kota Malang. Rabu (21/8/2024).
Rahman menyampaikan bahwa terwujudnya Proklim adalah salah satu bentuk dari kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. “Untuk itu kami berharap di tahun 2025 Kota Malang dapat terealisasi target kami yakni mencapai 100 persen lokasi Proklim,” harapnya.
Dirinya tidak menampik jika ada kendala yang dihadapi lantaran Proklim merupakan program yang tidak berbasis anggaran. “Artinya Proklim murni bentuk kepedulian masyarakat. Tentunya, ini menjadi tugas berat. Maka, DLH Kota Malang melalui Bidang Tata Lingkungan terus memicu agar masyarakat Kota Malang lebih sadar untuk mengemas program-program lingkungan di daerahnya masing-masing,” jelas Rahman.
Ia pun mengungkapkan bahwa KLHK telah membuat arah kebijakan di tahun 2024 dengan menargetkan 20.000 lokasi Proklim seluruh Indonesia.
“Saat ini, Kota Malang memiliki 24 Kampung Iklim dengan 4 lokasi Proklim Utama yang berada di RW 07 Kelurahan Bandungrejosari, RW 07 Kelurahan Karangbesuki, RW 02 Kelurahan Kebonsari dan RW 03 Kelurahan Gadingkasri,” bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup Tri Santoso menyampaikan bahwa pendampingan kelembagaan masyarakat dalam rangka mendorong implementasi Proklim dilatarbelakangi adanya perubahan iklim yang merupakan sebuah realita dan telah dirasakan luas oleh masyarakat di belahan dunia. “Untuk itu, diperlukan aksi nyata dalam meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan lingkungan dengan melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” jelasnya.
Menurutnya, adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim. “Di samping itu, perubahan iklim dapat dimanfaatkan dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi,” jelas Trisan.
Dirinya pun menjelaskan tujuan dari kegiatan yang diadakan adalah untuk mendorong peran serta masyarakat agar dapat berkontribusi dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sebagai media untuk menyebarluaskan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah berhasil dilaksanakan pada lokasi tertentu untuk dapat diterapkan di daerah lain sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat dan
Dalam momentum tersebut, DLH Kota Malang memberikan bantuan berupa peralatan Eco Enzyme dan uang pembinaan kepada Kampung Proklim Utama.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Proklim. DLH Kota Malang juga menghadirkan narasumber dari Pembina Proklim Provinsi Jawa Timur Soejono yang memberikan materi tentang Peningkatan Kelembagaan Masyarakat dalam Program Kampung Iklim serta Piet Kamarur Akhir membagikan ilmunya mengenai Manfaat Eco Enzyme bagi Tanaman dan Kesehatan Masyarakat.