Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
13/09/2025
CITILIVE

DLH Kota Malang di Balik Prestasi ASEAN Clean Air Award 2025

rifamahmudah
  • September 9, 2025
  • 2 min read
DLH Kota Malang di Balik Prestasi ASEAN Clean Air Award 2025

CITILIVE – Di balik gemerlap panggung internasional ASEAN Clean Air Award 2025 yang digelar di Langkawi, Malaysia, ada kerja sunyi yang terus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Lembaga inilah yang menjadi garda terdepan menjaga kualitas udara, hingga akhirnya Malang berhasil berdiri sejajar dengan kota-kota besar lain di Asia Tenggara. Penghargaan yang diterima dalam kategori big cities bukan sekadar simbol prestasi. Ia merupakan cermin dari konsistensi dan komitmen panjang DLH Kota Malang dalam menghadirkan udara bersih bagi warganya.

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran, mengungkapkan bahwa menjaga kualitas udara kota bukanlah perkara instan. “Ada kerja jangka panjang, dari pemantauan kualitas udara, uji emisi kendaraan, hingga memperluas penghijauan. Semua dilakukan agar warga Malang bisa menghirup udara yang sehat setiap hari,” jelasnya. Raymond juga menekankan pentingnya partisipasi warga. Salah satu kebiasaan sederhana yang kerap jadi persoalan adalah membakar sampah. “Kalau itu dikurangi, kualitas udara bisa jauh lebih baik. Ini kerja bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” tambahnya.

Catatan Angka yang Membanggakan

Kerja konsisten DLH Kota Malang berhasil membuahkan data yang meyakinkan:

• Indeks Kualitas Udara (IKU): 88,36 dengan status baik selama empat tahun terakhir.

• Potensi Penurunan Emisi: 485.960,15 ton CO₂ eq.

• Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH): 61,76 dan terus meningkat sejak 2022.

Angka-angka ini menjadi dasar kuat bagi juri ASEAN untuk menilai Malang layak diganjar penghargaan bergengsi tersebut. Selain rutinitas pemantauan dan pengawasan, DLH juga mendorong inovasi. Salah satunya adalah KIPOP (Kartu Inventaris Pohon dan Penghijauan Kota Malang) yang mencatat setiap pohon di ruang publik. Dengan data itu, perawatan pohon lebih terukur, dan program penghijauan bisa ditingkatkan di wilayah dengan polusi tinggi seperti Kecamatan Kedungkandang. Tak hanya itu, DLH juga aktif menggelar Hari Bebas Kendaraan Bermotor sebagai upaya mengurangi emisi gas buang, serta mengembangkan sistem pengelolaan sampah di TPA Supit Urang agar ramah lingkungan. Bagi DLH, penghargaan ini adalah bahan bakar semangat untuk terus melangkah. Kolaborasi dengan Wali Kota Malang, komunitas, hingga masyarakat luas diharapkan mampu menjadikan Malang sebagai kota berkelanjutan, bukan hanya di atas kertas, tetapi juga di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Pengembangan Kapasitas dan administrasi Kecamatan dan Kelurahan

“Prestasi ini adalah hadiah untuk warga Malang. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita semua bisa menjaga konsistensinya. Karena udara bersih adalah hak, sekaligus warisan untuk generasi berikutnya,” tutup Raymond. Dengan kerja sunyi DLH dan dukungan penuh masyarakat, Kota Malang kini menegaskan diri sebagai kota Mbois, Berkelas, dan Ramah Lingkungan. (Ab)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *