Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
29/10/2025
CITILIVE

Dispussipda Dorong Gerakan Literasi Kota Malang Lewat Bantuan Buku untuk 20 Kelurahan

rifamahmudah
  • Oktober 27, 2025
  • 3 min read
Dispussipda Dorong Gerakan Literasi Kota Malang Lewat Bantuan Buku untuk 20 Kelurahan

CITILIVE, MALANG – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) menyalurkan bantuan buku dan rak baca kepada 20 perpustakaan kelurahan sebagai bagian dari upaya memperkuat gerakan literasi masyarakat. Penyerahan simbolis dilakukan dalam kegiatan “Sapa Bunda Mbois untuk Anak-anak Ngalam Pinter” di Gedung Kartini Imperial Ballroom, Senin (27/10/2025).

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari program nasional Gerakan Gemar Membaca, serta bagian dari komitmen Pemerintah Kota Malang untuk menumbuhkan budaya literasi sejak usia dini.

“Kami ingin menanamkan semangat literasi sejak dini, karena literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi juga membentuk cara berpikir kritis dan kreatif,” ujar Yayuk.

Setiap perpustakaan kelurahan menerima 1.000 eksemplar buku bacaan anak-anak dan satu rak baca yang bersumber dari bantuan Perpustakaan Nasional RI. Jenis buku yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pembaca usia dini, seperti buku bergambar, cerita rakyat, dan pengetahuan dasar yang ringan dan menarik.

Yayuk menjelaskan, program ini akan terus diperluas secara bertahap. “Tahun depan kami menargetkan tambahan 26 kelurahan penerima. Harapannya, pada akhir 2027 seluruh 57 kelurahan di Kota Malang sudah memiliki perpustakaan aktif,” katanya.

Selain penyaluran buku, Dispussipda juga melakukan pendampingan dan pembinaan berkelanjutan terhadap pengelola perpustakaan masyarakat. Langkah ini mencakup pelatihan pengelolaan koleksi, tata ruang, serta strategi meningkatkan minat baca warga.

“Kami tidak hanya menyerahkan bantuan, tetapi juga memantau keaktifan pengelola. Jika perpustakaan aktif, kami usulkan bantuan lanjutan ke Perpusnas,” jelasnya.

Program literasi yang dijalankan Dispussipda terbukti berdampak signifikan. Berdasarkan data terbaru, indeks Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) masyarakat Kota Malang naik dari skor 64 menjadi 83, dan kini menempatkan Kota Malang di peringkat dua se-Jawa Timur, di bawah Kota Surabaya.

Baca Juga:  Peningkatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Jenjang PAUD

Kenaikan tersebut didorong oleh Gerakan Literasi Masyarakat Membaca, yang fokus pada pemerataan akses bahan bacaan di wilayah pinggiran kota. Tahun 2024, Dispussipda membentuk 15 perpustakaan masyarakat baru di kawasan dengan minat baca rendah.

“Kalau di pusat kota sudah tinggi. Tantangannya justru di pinggiran. Program ini kami rancang agar literasi bisa dirasakan merata di seluruh wilayah,” tambah Yayuk.

Dispussipda juga melibatkan komunitas literasi lokal dalam pengelolaan perpustakaan dan pelatihan membaca bagi anak-anak. Kolaborasi ini dinilai efektif dalam membangun partisipasi masyarakat secara mandiri.

“Komunitas literasi kami libatkan penuh dari pelatihan, membaca bersama anak, hingga kegiatan menulis. Literasi harus tumbuh dari masyarakat sendiri,” tegas Yayuk.

Kegiatan “Sapa Bunda Mbois untuk Anak-anak Ngalam Pinter” turut diikuti 250 anak dari berbagai PAUD dan TK se-Kota Malang, serta menampilkan berbagai aktivitas seperti membaca bersama, lomba bercerita, dan pengenalan buku interaktif.

Dispussipda berharap, gerakan ini menjadi investasi jangka panjang dalam membentuk generasi cerdas dan berdaya saing.

“Anak-anak yang gemar membaca sejak dini akan tumbuh menjadi generasi yang kritis dan mandiri,” pungkas Yayuk.

Dengan dukungan pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat, Kota Malang meneguhkan diri sebagai kota literasi yang inklusif dan berkelanjutan. (Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *