Disdikbud Kota Malang Dorong Peran Ayah Lewat Program GEMAR Saat Pengambilan Rapor

CITILIVE,MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mendorong peningkatan keterlibatan ayah dalam pendidikan anak melalui Program Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR). Program ini bertujuan memperkuat peran ayah dalam mendampingi proses pendidikan, khususnya pada momen pengambilan rapor di sekolah.

Sebagai tindak lanjut, Disdikbud Kota Malang telah menerbitkan surat edaran imbauan kepada seluruh satuan pendidikan di bawah naungannya agar ayah turut hadir saat pengambilan rapor peserta didik.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan bahwa selama ini peran pendampingan pendidikan anak masih didominasi oleh ibu, sementara keterlibatan ayah dinilai masih minim.

“Selama ini yang lebih banyak merumat pendidikan anak itu ibu. Peran ayah masih sangat jarang terlihat. Program ini kami dorong agar ayah juga merasakan tanggung jawab dan perannya dalam pendidikan anak,” ujar Suwarjana.

Ia mencontohkan, rendahnya partisipasi ayah terlihat dari kehadiran orang tua saat rapat sekolah maupun pembagian rapor. Dalam satu kelas, biasanya hanya satu hingga dua ayah yang hadir, sementara selebihnya diwakili ibu.

“Kalau rapat sekolah atau pengambilan rapor, dari satu kelas paling hanya dua ayah yang hadir. Padahal alasan pekerjaan seharusnya masih bisa diatur,” jelasnya.

Program GEMAR merupakan tindak lanjut dari inisiatif BKKBN Provinsi Jawa Timur melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang kemudian diadopsi dan didukung oleh Pemerintah Kota Malang.

Pengambilan rapor semester dijadwalkan berlangsung pada Jumat (19/12/2025). Namun, Suwarjana menyebut sebagian sekolah menyesuaikan teknis pelaksanaan dengan menyerahkan rapor pada Kamis dan mengembalikannya ke sekolah pada Jumat untuk keperluan administrasi.

Dalam pelaksanaan program GEMAR, sekolah juga dianjurkan untuk melakukan dokumentasi kehadiran ayah saat pengambilan rapor, baik dalam bentuk foto, video, maupun testimoni.

“Kami sarankan untuk didokumentasikan sebagai bagian dari penguatan program,” tegasnya. Suwarjana menambahkan, kehadiran ayah memiliki dampak penting terhadap kondisi psikologis anak. Dukungan langsung dari ayah dinilai dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar peserta didik.

“Anak membutuhkan dukungan psikologis dari kedua orang tuanya. Dengan kehadiran ayah, anak akan merasa lebih diperhatikan dan didukung,” pungkasnya. (Shin)