Disdikbud Kota Malang Dorong Penerapan AI di Pendidikan Dasar Lewat Kolaborasi Internasional
CITILIVE, MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menegaskan komitmennya dalam mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi sejak pendidikan dasar. Hal itu ditegaskan Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, saat menghadiri peresmian kolaborasi SD Muhammadiyah 8 KH Mas Mansur dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Kamis (28/8/2025).

Menurut Suwarjana, langkah ini menjadi momentum penting bagi Kota Malang untuk menanamkan literasi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sejak jenjang sekolah dasar. “Kerja sama dengan Konsulat Jenderal Amerika ini bertujuan mengajarkan anak-anak berpikir logis, suka meneliti, dan berani mencoba hal baru. Program ini sangat relevan dengan kebutuhan zaman, karena dunia kerja dan kehidupan di masa depan akan bergantung pada pemanfaatan teknologi, termasuk AI,” ujarnya.
Disdikbud Kota Malang menilai, pendidikan dasar merupakan fondasi untuk menanamkan pola pikir kritis dan adaptif. Karena itu, pihaknya siap mendorong agar program inovasi ini tidak berhenti di sekolah Muhammadiyah saja, melainkan bisa diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kota Malang. “Kalau sejak SD anak-anak sudah dikenalkan logika berpikir, penelitian kecil, dan pemecahan masalah melalui teknologi, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan global. Dinas Pendidikan siap mendukung agar inovasi ini berjalan berkesinambungan,” tambah Suwarjana.
Selain menghadirkan perwakilan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, acara tersebut juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga UMM, Prof. Dr. H. M. Abdul Hamid, S.Ag., MA. Ia menekankan bahwa pendidikan tidak hanya soal pengetahuan, tetapi juga membangun logika dan etika. Menurutnya, pendekatan berbasis AI bisa melatih siswa untuk berpikir lurus, mengambil keputusan yang baik, serta hidup berdampingan secara harmonis. Konsep ini sejalan dengan visi Disdikbud Kota Malang untuk menghasilkan peserta didik yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.
Dengan dukungan Disdikbud Kota Malang, kerja sama lintas lembaga ini diharapkan menjadi role model penerapan AI di pendidikan dasar di Indonesia. Program ini bukan hanya mengenalkan teknologi, tetapi juga menanamkan nilai etika, logika, dan kolaborasi sejak usia dini.Langkah tersebut sekaligus memperkuat posisi Kota Malang sebagai pusat inovasi pendidikan. Disdikbud menegaskan akan terus mendorong sekolah-sekolah di wilayahnya untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa.
“Pendidikan harus mampu membekali anak-anak untuk hidup di masa depan. AI adalah bagian dari itu, dan Kota Malang siap menjadi pionir dalam penerapannya,” pungkas Suwarjana. (Ab)
