Dinsos P3AP2KB Kota Malang Cegah Stunting
CITILIVE- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang terus melakukan berbagai langkah nyata guna mencegah dan menanggulangi stunting.
Seperti pendampingan bagi keluarga yang mempunyai anak berpotensi stunting, pemberian makanan bergizi dan melakukan pengecekan kondisi anak secara berkala.
Selain itu, bagi ibu rumah tangga yang mempunyai anak berisiko stunting diminta agar selalu datang ke posyandu terdekat sesuai yang dijadwalkan. Pasalnya, hingga saat ini kehadiran ibu dan anak tersebut kurang optimal.
Melansir Malangkota.go.id, Demikian yang disampaikan Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito W., S.STP, M.Si, Rabu (28/6/2023). Menurutnya, berdasarkan data yang dihimpun dari hasil bulan timbang, sebanyak 3.048 bayi berisiko mengalami stunting. “Kondisi tersebut disebabkan kehadiran orang tua dan bayi di posyandu belum maksimal, masih di angka 75 persen,” ungkapnya.
Anak berisiko stunting itu, dikatakan Donny karena berat badan dan tinggi badannya kurang. Kami berkoordinasi dengan lurah dan camat supaya masyarakat yang mempunyai balita menimbangkan di Posyandu. “Kami minta agar koordinasi ini sampai ke tingkat RT RW,” bebernya.
Dijelaskan pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas Setda Kota Malang itu, angka yang didapatkan dari bulan timbang itu salah satunya dipengaruhi oleh jumlah kehadiran orang tua dan bayi ke Posyandu. “Jika jumlah kehadiran bayi di Posyandu meningkat dan dalam kondisi sehat maka diharapkan angka risiko stunting Kota Malang dapat terus ditekan,” sambungnya.
“Angka (kehadiran) tersebut nanti akan signifikan membantu jumlah risiko stunting. Kalau jumlah kehadiran bayi ada banyak dan kita harapkan yang datang ke Posyandu itu sehat, persentasenya bisa menurunkan jumlah risiko stunting secara signifikan,” pungkas Donny. (say/yon)