Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
13/11/2025
CITILIVE

Dinkes Kota Batu Gencarkan Skrining TBC di Kelurahan Temas, Dorong Deteksi Dini dan Hapus Stigma Masyarakat

rifamahmudah
  • November 13, 2025
  • 2 min read
Dinkes Kota Batu Gencarkan Skrining TBC di Kelurahan Temas, Dorong Deteksi Dini dan Hapus Stigma Masyarakat

CITILIVE,KOTA BATU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu bersama Puskesmas Sisir menggelar Skrining Kantong Tuberkulosis (TBC) di RW 11 Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kamis (13/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mempercepat deteksi dini dan eliminasi TBC di masyarakat.

Pelaksanaan skrining dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan melibatkan unsur lintas sektor, antara lain pemerintah kelurahan, Babinsa, tenaga kesehatan, serta warga setempat. Langkah ini sejalan dengan program nasional menuju eliminasi TBC tahun 2030, mengingat penyakit ini masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.

Kepala Puskesmas Sisir, Sachariano, menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui udara ketika penderita batuk atau bersin.

“TBC tidak selalu menunjukkan gejala langsung. Kuman bisa ‘tidur’ di tubuh dan aktif saat daya tahan menurun. Karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah penularan,” ujarnya.

Sachariano menambahkan, di wilayah kerja Puskesmas Sisir masih ditemukan warga dengan berbagai rentang usia yang sedang menjalani pengobatan TBC. Namun masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena pengobatan dapat dilakukan secara gratis dan teratur melalui pendampingan tenaga kesehatan.

Sementara itu, petugas Dinkes Kota Batu Yoni Hadi Purnomo menjelaskan bahwa skrining dilakukan melalui dua metode pemeriksaan, yakni tes dahak dan tuberculin skin test (uji tuberkulin).

“Bagi warga yang memiliki gejala batuk, dilakukan pemeriksaan dahak menggunakan tes cepat molekuler. Sedangkan yang tidak bergejala, tetap diperiksa melalui uji tuberkulin untuk mendeteksi kemungkinan infeksi laten,” terangnya.

Menurut Yoni, hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam dua hari. Jika hasil tes menunjukkan indikasi positif, warga akan menjalani pemeriksaan lanjutan berupa foto toraks (rontgen) untuk memastikan kondisi paru-paru dan menentukan penanganan medis berikutnya.

Baca Juga:  Kader PKB Kabupaten Malang Siap Kawal Pemenangan Ladub

Seluruh rangkaian pemeriksaan dan pengobatan ditanggung oleh Pemerintah Kota Batu. Selain pemeriksaan, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif kepada penderita TBC.

“Orang dengan TBC tidak boleh dijauhi, tapi perlu didukung agar mau berobat. Setelah menjalani terapi rutin, risiko penularan akan menurun secara signifikan,” tegas Yoni.

Melalui kegiatan skrining ini, Dinkes Kota Batu berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan kepatuhan berobat bagi penderita TBC. Langkah ini menjadi bagian nyata komitmen Kota Batu untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat dan mempercepat pencapaian target eliminasi TBC 2030. (Ab/Sh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *