Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
26/10/2024
CITILIVE

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Dorong Pelestarian Budaya Mendongeng

Selli
  • Juli 8, 2024
  • 2 min read
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Dorong Pelestarian Budaya Mendongeng

CITILIVEDinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang tengah mendorong upaya pelestarian budaya mendongeng dan tradisi lisan. Hal ini disebabkan masih sedikitnya desa-desa yang memiliki dokumentasi sejarah tertulis. “Hingga kini baru empat kecamatan yang memiliki dokumentasi tertulis, yaitu Singosari, Tumpang, Pakis, dan Turen,” ujar Kepala Bidang Industri Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Anwar Supriyadi, pada Minggu, 7 Juli 2024.

Anwar mengungkapkan harapannya agar sejarah setiap desa dapat ditulis dan dibukukan agar dikenal oleh masyarakat luas. Menurutnya, tanpa dokumentasi dan penulisan yang baik, ada risiko kehilangan jejak sejarah desa tersebut. Buku sejarah desa dapat menjadi panduan untuk mengenalkan sejarah lokal kepada anak-anak sejak usia dini. Hal ini penting karena anak-anak cenderung lebih mengenal tokoh pahlawan super dibandingkan pahlawan lokal atau sejarah daerah mereka, seperti tokoh Ken Dedes, Ken Arok, dan raja-raja Singasari seperti Anusapati, Wisnuwardana, dan Kertanegara.

Lebih lanjut, Anwar menekankan bahwa sejarah desa juga bisa disampaikan melalui metode mendongeng. Namun, menggali sejarah lokal bukanlah pekerjaan mudah. Diperlukan riset yang mendalam dan sumber-sumber yang otentik. Saat ini, Kabupaten Malang belum memiliki buku sejarah untuk 29 kecamatan lainnya.

Sejarah desa yang telah didokumentasikan juga dapat dikemas untuk keperluan pariwisata, terutama di desa-desa yang telah berkembang menjadi desa wisata. Pemandu wisata yang menguasai sejarah lokal akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama bagi mereka yang tertarik dengan wisata sejarah dan candi. “Pemandu yang menguasai sejarah, akan menjadi daya tarik wisatawan,” tambah Anwar.

Pernyataan Anwar tersebut disampaikan dalam acara pelatihan relawan Sanggar Dongeng Kepompong. Pelatihan ini diikuti oleh 10 relawan dari delapan kecamatan, yang belajar membuat boneka kaus kaki dan teknik mendongeng. Para peserta juga mempraktikkan mendongeng di hadapan sekitar 50 anak-anak Taman Kanak-kanak.

Baca Juga:  Jalani Rapid Test, 20 Pendemo UU Cipta Kerja Reaktif

“Tak mudah menyampaikan cerita kepada anak-anak TK,” kata Aprilia Nur Azizah. Aprilia, yang juga Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Malang, mengakui bahwa meskipun ia adalah seorang pendidik di tingkat SMP, mendongeng untuk anak-anak membutuhkan keahlian khusus untuk menarik perhatian mereka, terutama dalam durasi yang lebih dari 15 menit.

Pelatihan ini diselenggarakan di Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Wisata Gentong Mas menawarkan wisata alam berupa sumber air dengan kolam renang untuk anak-anak, berbagai permainan anak, serta fasilitas camping ground dan outbond. Wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukolilo.