Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
13/03/2025
CITILIVE

Debat Pilkada 1: Gunawan – Umar to the Point dalam memberikan Jawaban

Selli
  • Oktober 28, 2024
  • 3 min read
Debat Pilkada 1: Gunawan – Umar to the Point dalam memberikan Jawaban

CITILIVE – (25/10/24) Debat perdana Bupati telah dilakukan di Gedung DPRD Kab. Malang mulai pukul 19.00 – selesai. Debat Pilkada ini bisa dilihat dalam siaran televisi yang sudah bermitra diantaranya Baru TV, jtv, RRI. Debat pertama ini bisa dibilang cukup meriah karena para Paslon dan Timses sama-sama ikut memeriahkan acara dengan semangat dan jargon yang diberikan.

Sesi awal lebih ke pengenalan visi misi antar Paslon, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan dari para Panelis, sesi debat antar Paslon, dan sesi pesan kesan antar Paslon mengenai debat kali ini. Panelis utama yang terlihat adalah dari Universitas Negeri Malang, Rektor Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. Panelis lain juga ada dari UB, Unira, dan universitas lainnya di Malang Raya. Semuanya dipilih berdasarkan keahlian masing-masing untuk pertanyaan Paslon. Para panelis dipilih oleh KPU Kab. langsung dengan latar belakang akademisi.

Tema dari debat kali ini, adalah “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah”. Terdapat 4 pertanyaan dari panelis untuk paslon berkaitan dengan tema dan yang paling bisa disoroti dan sebagai hal menarik untuk disimak adalah mengenai tingkat kemiskinan yang ada di Kab. Malang.

Pertanyaan ke-3 ini sangat krusial karena berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tema yang diusung. Untuk Paslon 1, Sanusi lebih menjelaskan kinerja nya selama menjadi Bupati Kab. Malang tanpa memberikan solusi atau penjelasan lebih lanjut mengenai pertanyaan yang disajikan. Selama pertanyaan berlangsung dan total ada 4 pertanyaan jawabannya sama hanya menjelaskan kinerja yang pernah dilakukan berkaitan dengan pertanyaan yang ada, tanpa ada langkah-langkah yang akan diambil atau pembaruan yang akan diambil secara spesifik, berkaitan dengan visi misi maupun pertanyaan yang ada.

Baca Juga:  Kejuaraan Kota Bulu Tangkis 2023: Menjaring Bibit Atlet Muda dan Mendorong Prestasi

Sedangkan untuk Paslon 2, Gunawan lebih menjelaskan secara to the point atau inti-intinya mengenai pertanyaan yang diberikan dan itu setidaknya bisa menjawab apa yang dimaksud dari pertanyaan tersebut, setidaknya bisa menggambarkan apa program kerja dan rencana dari mereka untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Malang.

Dalam pertanyaan ke-3 mengenai pementasan kemiskinan, yang mana:

“Kesejahteraan masyarakat menjadi idaman semua penduduk di Kabupaten Malang. Namun, menurut data, BPS mencatat di tahun 2024, terdapat 240.140 atau 9 persen undi jiwa di Kabupaten Malang yang masuk dalam kategori miskin ekstrim. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi di Jawa Timur. Pertanyaan untuk Paslon: Bagaimana langkah paslon dalam penguatan ekonomi pada sektor pariwisata agar produktivitas, daya saing, dan nilai daya lokal mengalami peningkatan?”.

Gunawan lebih menjelaskan tentang cara atau strategi mewujudkan permasalahan dalam pertanyaan tersebut, yaitu:

“Tentunya yang harus kita lakukan, kita akan memetakan potensi-potensi yang ada di Kabupaten. Potensi ini tentunya tergantung daerah. Kalau potensi senilai wisata tentunya yang harus kita gerakkan adalah masalah wisata. Saya ingin tiap potensi ini dilakukan dengan cara betul-betul. Sehingga, kalau kita lakukan secara betul-betul, nanti yang terjadi adalah yang menikmati adalah masyarakat Indonesia.Tapi kalau potensi ini kita berikan kepada investor semuanya, tentunya masyarakat bisa menjadi penonton di negara kita. Sehingga, kalau kita memang menginginkan untuk meningkatkan kerja keras dan mengurangi angka kemiskinan dan penampungan, potensi itu kita harus lakukan secara gotong-royong. Dan gotong-royong ini adalah kunci segala kejadian”.

“Termasuk lagi bagaimana kita mencari potensi wisata, potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Malang. Dan tentunya kembali saya akan melakukan bagaimana kita bisa menyadarkan kepada masyarakat pentingnya kebersamaan. Dan kita yakin dengan bersama kita bisa”.