Bupati Malang Larang Study Tour Pelajar SD-SMP ke Luar Malang Raya, Ini Alasannya

CITILIVE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang resmi melarang kegiatan study tour pelajar jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) ke luar wilayah Malang Raya. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Bupati Malang, HM. Sanusi, sebagai langkah preventif yang menanggapi keluhan para orang tua murid terkait beban biaya study tour yang dinilai memberatkan. “Siswa di Kabupaten Malang dilarang (study tour ke luar daerah) karena banyak keluhan dari orang tua, apalagi study tour itu membebani dengan menarik biaya,” tegas Sanusi, Senin (4/8).

Mantan guru di era 1980-an ini menegaskan bahwa para pelajar saat ini sebaiknya fokus belajar sesuai kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ia menilai peningkatan kualitas akademik lebih penting ketimbang aktivitas di luar sekolah yang bersifat rekreatif. “Sementara anak-anak fokus saja belajar di sekolah, agar nanti kualitas pendidikan kita baik,” lanjutnya. Sanusi juga menyampaikan bahwa Pemkab Malang tengah fokus meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam penguasaan empat mata pelajaran utama: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ia menargetkan nilai akhir rata-rata pelajar SD dan SMP di Kabupaten Malang mencapai minimal angka sembilan.
“Saya akan mengejar anak-anak di Kabupaten Malang untuk mata pelajaran tertentu. Itu jadi modal penting untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya,” ujarnya. Tidak hanya soal study tour, Sanusi juga mengeluarkan larangan bagi pelajar untuk melakukan aktivitas kemah atau camping di kawasan pesisir selatan Kabupaten Malang. Larangan ini didasari oleh potensi risiko bencana tsunami usai terjadinya gempa bumi bermagnitudo 8,7 di Rusia yang berpotensi berdampak ke wilayah Indonesia. “Kemah di laut selatan banyak membahayakan setelah adanya gempa di Rusia. Maka saya larang kemah di tepi laut karena keselamatan siswa harus didahulukan,” tegasnya.
Meski melarang perjalanan keluar daerah, Sanusi tetap membuka peluang bagi sekolah untuk melakukan kegiatan study tour di dalam wilayah Malang Raya, yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Namun ia menekankan bahwa kegiatan tersebut harus tetap mengandung unsur edukasi. “Boleh study tour di wilayah Malang Raya. Yang tidak boleh itu ke luar daerah. Yang namanya study tour itu belajar, bukan rekreasi, jadi harus dibedakan,” ujarnya. Bupati Sanusi menambahkan, Malang Raya memiliki banyak destinasi wisata edukatif yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk kegiatan belajar luar kelas. Di antaranya adalah New Wisata Wendit, Candi Singosari, Candi Jago, Candi Kidal, Museum Singhasari, Museum Kesehatan Jiwa RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dan destinasi lainnya di Kabupaten Malang. Kebijakan ini menjadi penegasan bahwa pendidikan di Kabupaten Malang tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga keselamatan serta keberimbangan antara pembelajaran dan kegiatan luar sekolah. (Ab)
2 Comments
Interesting points! Bankroll management is key, especially when analyzing stats – like those offered on phmapalad casino. Understanding RTP on phmapalad casino slots could really help long-term strategy. Solid article!
Interesting read! Platforms like jljl11 link are really raising the bar for online gaming experiences – security & a slick interface are key. It’s not just about slots, but the whole competitive arena vibe they’re building! 🎮
Comments are closed.