Bukan Sekadar Lempar Bola! Cabor Petanque Makin Dilirik di Porprov Jatim IX/2025

CITILIVE – Cabang olahraga Petanque mencuri perhatian di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX/2025. Digelar di arena BeSS Resort, Lawang, Kabupaten Malang, cabor ini menghadirkan adu akurasi dan strategi yang intens.
Meski masih terbilang baru, Petanque kini kian diminati, terutama di kalangan generasi muda. Bukti popularitas Petanque terlihat dari jumlah peserta. Sebanyak 313 atlet dari berbagai penjuru Jawa Timur turut ambil bagian dalam pesta olahraga tersebut. Mereka akan bertarung memperebutkan medali pada 13 nomor pertandingan yang telah dijadwalkan.

Peserta terdiri dari 157 atlet putra dan 156 atlet putri yang mewakili 32 pengurus daerah (pengda) kabupaten/kota dari total 35 Pengda FOPI (Federasi Olahraga Petanque Indonesia) di Jatim, menjadikan Petanque salah satu cabor dengan partisipasi terbanyak di Porprov kali ini. “Setiap nomor berlangsung sangat ketat. Tidak ada satu daerah yang dominan, ini menandakan pembinaan Petanque di Jawa Timur cukup merata,” ujar Sekretaris Umum Pengprov FOPI Jatim, Abdul Hafidz, Ia sekeetaris FOPI (Federasi Olahraga Petanque Indonesia) Jawa Timur, diwawancarai di sela pertandingan, Jumat (4/7).

Petanque berasal dari Prancis selatan pada awal abad ke-20. Kata Petanque berasal dari istilah “pieds tanqués” yang berarti “kaki rapat” mengacu pada gaya melempar bola logam (boule) tanpa melangkah. Olahraga ini resmi diperkenalkan di Indonesia pada awal 2000-an dan masuk agenda SEA Games sejak 2011.
Cara mainnya sederhana tapi menantang. Setiap pemain atau tim melempar bola besi ke arah bola kayu kecil bernama “jack”. Tim yang bolanya paling dekat dengan jack akan meraih poin.
Pertandingan dimenangkan oleh tim yang lebih dulu mencapai 13 poin. Kategori yang dipertandingkan:
• Single (tunggal): 1 orang/tim
• Double (ganda): 2 orang/tim
• Triple (beregu): 3 orang/tim
• Mixed (campuran): putra-putri dalam satu tim
Latihan Petanque di Kota Malang: UM dan Unikama Jadi Basis Utama
Kota Malang menjadi salah satu daerah yang serius mengembangkan cabor Petanque. Tim Kota Malang berlatih rutin tiga kali seminggu di dua lokasi utama:
• Lapangan FIK Universitas Negeri Malang (UM)
• Kampus Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama)
FOPI Kota Malang juga aktif menyelenggarakan kejuaraan wilayah bersama kampus-kampus tersebut, termasuk ajang seleksi atlet untuk PON mendatang. Petanque menunjukkan bahwa olahraga modern tak melulu soal kekuatan fisik. Di balik bola logam yang dilempar, tersimpan kejelian, akurasi, dan strategi tinggi. Dengan pembinaan yang makin masif, Petanque diprediksi akan terus berkembang bukan hanya di Jawa Timur, tapi juga menuju panggung nasional dan internasional. (Ab)