BRIN Gelar Pelatihan Pengelolaan Informasi Publik, Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Literasi Digital
CITILIVE — 15 November 2025
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat dengan fokus pada Pengelolaan Informasi Publik di Era Digital. Kegiatan yang berlangsung di salah satu ballroom hotel di Kota Malang itu diikuti warga, lembaga publik, serta perwakilan organisasi masyarakat dari berbagai wilayah kota.
Acara menghadirkan sejumlah pemateri, termasuk perwakilan Pemerintah Kota Malang dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang.
Wali Kota Malang Dorong Sosialisasi Pelayanan Publik Lebih Intensif

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, yang hadir memberikan sambutan, menyampaikan apresiasi kepada BRIN atas penyelenggaraan pelatihan tersebut. Ia menilai peningkatan kapasitas pengelolaan informasi publik sangat mendesak di tengah lonjakan kebutuhan masyarakat terhadap akses data resmi.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena kegiatan ini mampu memperkuat kesiapan masyarakat menghadapi tantangan digital. Banyak warga yang belum memahami mekanisme pelayanan publik secara utuh, sehingga sosialisasi harus lebih intensif,” tegas Wahyu.
Ia menambahkan bahwa sejumlah komisi yang terkait dengan pelayanan publik termasuk Komisi 10 diharapkan memperluas edukasi masyarakat agar kualitas layanan semakin baik.
“Pelayanan publik ini kepentingan besar. Paparan Komisi 10 tadi sangat penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang hak dan tata cara memperoleh layanan,” ujarnya.
Diskominfo Malang: Keterbukaan Informasi Harus Didukung Literasi Pengguna
Kepala Diskominfo Kota Malang, M. Nur Widianto, memaparkan arah kebijakan penguatan keterbukaan informasi publik serta pengembangan kanal digital pemerintah. Menurutnya, literasi digital masyarakat menjadi kunci agar layanan yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan optimal.
“Kegiatan ini sangat penting, apalagi pesertanya didominasi warga Kota Malang. Ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih, memilah, dan memahami informasi,” ujar Widianto.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Malang terus memperluas kanal informasi—mulai dari portal resmi, layanan aduan digital, hingga aplikasi layanan publik.
“Teknologi harus didukung kesiapan masyarakat sebagai pengguna. Kami memonitor ruang-ruang yang masih kosong dan perlu diperbaiki. Teknologi penting, tetapi praktik konvensional juga tetap dibutuhkan agar semua warga terlayani,” tegasnya.
BRIN Perkuat Pemanfaatan Riset untuk Transparansi Informasi
BRIN menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk mendorong pemanfaatan riset dan inovasi agar tidak berhenti hanya pada institusi, tetapi dapat diakses dan dipahami masyarakat. Materi yang diberikan meliputi:
• literasi digital dan keamanan informasi,
• mekanisme pengelolaan informasi publik,
• penggunaan kanal resmi pemerintah,
• strategi pemanfaatan data riset untuk kebutuhan publik,
• model interaksi digital antara pemerintah dan masyarakat.
Kegiatan ini sekaligus memperkuat kolaborasi lembaga riset, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mendukung keterbukaan informasi yang transparan dan akuntabel.
Peserta Nilai Akses Informasi Perlu Lebih Cepat dan Responsif
Sejumlah peserta menyampaikan bahwa pelatihan membuat mereka lebih memahami cara mengakses informasi resmi pemerintah. Mereka berharap kegiatan serupa diperluas ke wilayah lain dan dilakukan secara berkelanjutan.
Langkah Konkret Menuju Tata Kelola Informasi Publik Modern
Pelatihan BRIN di Kota Malang ini menjadi langkah lanjutan dalam peningkatan kualitas layanan informasi publik di era digital. Pemerintah Kota Malang menegaskan komitmen untuk terus membuka akses informasi yang lebih mudah, responsif, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas. (Ab/Sh)
