BPBD Kota Malang Menyiapkan Kecamatan Kedungkandang Sigap Bencana

CITILIV – Sekali lagi, BPBD Kota Malang mengadakan sosialisasi dan simulasi di tiap kecamyang di atan dan desa hari ini genap kecamatan ke-5 Kota Malang, yaitu Kedungkandang. 5 kecamatan yang ada sudah dilaksanakan simulasi di atas. Sosialisasi dibagi menjadi dua kloter, dengan dua hari pelaksanaan.
Peserta yang hadir per kecamatan diwakili oleh Relawan, Linmas, Sekolah, Pondok Pesantren, RT, dan RW. Hari ini, Kelurahan Lesanpuro yang hadir 20 orang, Kel. Cemorokandang 27 orang, Kel. Mergosono 32 orang, Kel. Madyopuro 27 orang, Kel. Kedungkandang 24 orang, dan Kel. Sawojajar 21 orang.
Kegiatan meliputi pemaparan materi dan simulasi di lapangan secara langsung. Tempat simulasi berada di Gedung Islamic Center Kota Malang. Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Pak Endi Suhadi, M.Pd. Beliau memaparkan tentang SK Kepala BNPB No. 308 Tahun 2024, Kluster PB yang terbaru.

Materi berupa Dasar Pengungsian, Perlindungan, Logistik, Kesehatan, dan Pemulihan Bencana. Tujuan dari materi ini agar masyarakat paham akan penanganan bencana sedini mungkin.
“Seperti itu outputnya yang kami harapkan dari masyarakat.Sehingga bisa mereka di saat mereka ada bencana, mengalami bencana mereka bisa menyelamatkan diri. Di saat tidak ada bencana mereka bisa menjadi relawan yang menolong tetangganya maupun orang di sekitar malang. Tujuannya jelas agar masyarakat paham kalau ada kejadian mereka sudah bisa menempatkan diri kira-kira mereka pasnya di kluster mana sebagai relawan”, ucap Endi
Pemateri kedua dari Pak Yoni Fariza, selaku Koordinator Unit Siaga SAR Malang. Beliau lebih menjelaskan tentang materi SAR secara lengkap, mulai dari alasan SAR ada di Indonesia, alat penanganan, dan cara penanganan bencana.

Setelah penjelasan materi dari pemateri 1 & 2, maka dilanjutkan simulasi secara teknis atau nyata di lapangan. Pengambilan lokasi di halaman Gedung Islamic Center Kota Malang. Simulasi lebih ke penanganan bencana gampang bumi dan tenggelam di lautan. Pengambilan sampel simulasi berdasarkan seringnya kasus bencana yang ditangani di Indonesia dan belum diketahui secara teknisnya oleh orang Indonesia.
Diharapkan perwakilan ini mampu memberikan lebih baik ilmu pengetahuan yang mumpuni. Kepala BPBD Kota Malang, Drs. Prayitno, M.AP juga menambahkan bahwa adanya pelatihan ini untuk mengedukasi warga Kecamatan Kedungkandang agar paham menolong sendiri dan orang lain.
“Orang yang teredukasi bencana itu kemampuan menolong diri sendiri dan keluarganya itu hanya 3 persen. Tetapi setelah mereka itu dilatih sebelum bencana harus ngapain jadi lebih paham. Nah, dari situ masyarakat akan ada peningkatan kemampuan dalam hal di atas menjadi 32 persen”.

“Jadi edukasi bencana itu penting. Walaupun mungkin orang menyampaikan ini gak efektif, capaiannya gak efektif. Tapi kami meyakini bahwa pendidikan itu perlu. Karena kurikulum di SD, SMP, SMA, S1 tidak ada. Mata kuliah kebencanaan gak ada di S1. Kalau kepingin tau kebencanaan itu S2, ujar Prayitno.
Jadi diharapkan kalau bisa ada kurikulum yang memberikan mata pelajaran maupun mata kuliah tentang kesiapsiagaan bencana alam. Hal ini perlu karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang mana kita tidak tahu kapan bencana itu datang. Terpenting kita sudah belajar dan ikut pelatihan yang berkaitan dengan kesiapsiagaan ini.